K-Spotlight Eksklusif
1VERSE 'Proyek Penyatuan' Korea Selatan dan Utara

Boyband 1VERSE debut tahun ini di bawah manajemen Singing Beetle. Dua member mereka, Hyuk dan Seok, merupakan remaja Korea Utara yang membelot ke Selatan dan mengejar mimpi mereka sebagai bintang K-Pop. Nyebrang ke Selatan mungkin gak lagi sebuah hal baru buat warga Utara, tapi debut jadi bintang K-Pop bukan sesuatu yang bisa dianggap biasa.
Tahu dong segala hal berbau pop culture Selatan dilarang banget di Utara. Pada 2024, Kementerian Unifikasi Korea Selatan melaporkan 30 remaja Korea Utara berusia sekitar 17 tahun harus dihukum mati atau penjara seumur hidup karena nonton drakor.
"Nonton film atau drama Korea dianggap sebagai tindakan yang bisa menjatuhkan rezim Korut dan oleh karena itu dihukum dengan sangat berat," kata salah satu pejabat Kementerian Unifikasi, Lee Tae Hyung, kepada TV Chosun dalam laporan eksklusifnya tentang HAM di Korea Utara.
Dijelaskan juga kalau di Utara, budaya populer Selatan dilihat sebagai sesuatu yang keji, jahat, dan bisa meruntuhkan rezim Korea Utara. Makanya kalau ketahuan, hukumannya berat banget. Di saat yang sama usaha penyatuan masih terus dilakukan. 1VERSE bisa jadi awal yang besar dan baik.
![]() |
Kehadiran Hyuk dan Seok dalam formasi 1VERSE menjadikan grup ini langka. Pyo Kyung Min dari The Korea Times menulis, dilansir pada Senin (25/8), 1VERSE adalah momentum besar pertama debut remaja Korea Utara di industri K-Pop. Nama grupnya yang dibaca Universe seperti jadi simbol penyatuan dua Korea yang selama ini terpisah.
"1VERSE adalah simbol persatuan dan harmoni," kata Singing Beetle soal nama grup K-Pop pertama mereka itu.
1VERSE juga makin multinasional dengan kehadiran tiga member lain yang juga berasal dari luar Korea. Faktanya gak satu pun member grup ini dari Korea Selatan lo!
Hyuk dan Seok dari Korea Utara. Kemudian ada Nathan yang merupakan campuran Thailand-Laos-Amerika, Kenny keturunan China-Amerika, dan Aito dari Jepang.
![]() |
Para member datang dari budaya yang berbeda, bicara bahasa berbeda, disatukan oleh satu mimpi untuk menghadirkan karya musik yang menembus batas-batas negara. 1VERSE punya cerita yang kaya di balik perjalanan karier mereka sejak trainee hingga debut di Singing Beetle.
"Aku gak pernah belajar musik dan sama sekali gak punya pengalaman apa pun dengan K-Pop," kata Seok kepada detikpop dalam wawancara eksklusif. Sebagai warga Korut, dia ngaku kesulitan buat menyesuaikan diri selama proses pelatihan. Di situlah sosok Michelle Cho berperan besar.
Michelle Cho merupakan mantan produser rekaman di SM Entertainment yang kini jadi CEO Singing Beetle. Bisa dibilang Michelle adalah 'ibunya anak-anak 1VERSE'. Dari visi besar Michelle 1VERSE akhirnya terbentuk dan debut.
Michelle Cho ada di setiap perjalanan 1VERSE, terekam dalam berbagai konten video di media sosial. Dia gak cuma sekadar CEO perusahaan tapi orangtua, senior, mentor, dan sosok yang menjaga harmoni dalam proyek ambisius ini.
"Dia selalu ada buat mendukungku," lanjut Seok.
"Michelle dan staf Singing Beetle benar-benar respek ke kami dengan menyediakan waktu untuk mendengarkan apa pun yang ingin kami sampaikan," timpal Hyuk.
Ada hal besar di industri K-Pop yang ingin diubah Michelle lewat 1VERSE. Simak cerita para member soal perjalanan trainee hingga debut, termasuk tentang sosok Michelle Cho dalam sederet artikel wawancara eksklusif di K-Spotlight detikpop!
(aay/tia)