Rayakan HUT ke-80 RI, Jejak Lukisan Memanah dan Sketsa Henk Ngantung Dipajang

Merayakan HUT ke-80 RI, 12 sketsa asli cipta Henk Ngantung dan lukisan repro Memanah dipamerkan pertama kalinya di hadapan publik di Museum Naskah Perumusan Proklamasi, Jakarta Pusat, mulai Sabtu (16/8). Kurator pameran Seni dan Diplomasi, Jaka Perbawa, cerita koleksi sketsa dan lukisannya ada yang dipinjam dari berbagai instansi.
"Kami meminjam lukisan dan sketsa, ada yang dari koleksi keluarga, Fadli Zon Library, Museum Seni Rupa dan Keramik, dan Galeri Nasional Indonesia," ungkapnya di Museum Naskah Perumusan Proklamasi, Sabtu (16/8).
Sayangnya lukisan Memanah yang jadi saksi saat Soekarno membacakan teks Proklamasi gak bisa dipamerkan yang karya asli. "Itu lukisan repro, karena gak sempat dan perizinannya belum dapat," terangnya.
Di momen yang sama, putri Henk Ngantung, Geni Ngantung cerita lukisan Memanah pernah dipamerkan ke publik saat pameran koleksi Istana Kepresidenan di era Presiden Jokowi pada 2017. Tapi eksibisi kali ini, cuma yang repro.
"Beberapa lukisan dan sketsa-sketsa bapak ada di museum atau kolektor pribadi ya. Itu ada banyak sekali, dan yang sekarang dipamerkan dipilih yang sesuai dengan kurasi pameran," ungkap Geni.
![]() |
Sketsa-sketsa asli Henk Ngantung jadi saksi sejarah di masa revolusi kemerdekaan. Ada karya yang menggambarkan Perundingan Linggarjati, Renville, dan Kaliurang.
Pameran Seni dan Diplomasi dibuka oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon bersama wakilnya, Giring Ganesha Djumaryo. Fadli Zon mengatakan sosok Henk Ngantung adalah perupa yang hadir dalam sejarah perjalanan bangsa indonesia.
"Sketsanya merekam sejarah kita, dahulu kita belum punya kamera dan cuma dimiliki oleh tentara Belanda, para perupa melakukan sketsa. Ada ekspresi yang spontan dan seni dijadikan sebagai saksi sejarah," tuturnya.
Henk Ngantung dinilainya mampu memilih subyek jadi identitas kebangsaan dan menghadirkannya ke publik.
"Saya harap seni rupa Indonesia gak cuma jadi wadah ekspresi individual, tapi juga alat pembangun dialog bangsa. Butuh ekosistem kebudayaan yang berkelanjutan," pungkasnya.
FYI, Henk Ngantung adalah pelukis kelahiran Sulawesi Utara, 1 Maret 1921. Ia menempuh pendidikan seni di Taman Siswa dan dikenal lewat karya yang menyoroti kehidupan rakyat serta semangat kebangsaan.
Selain jadi seniman, ia juga pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta pada 1964-1965. Karya Henk memadukan bergaya realis dengan sentuhan ekspresif. Lukisannya gak cuma indah namun juga sarat pesan sosial dan politik. Ia aktif di kelompok Pelukis Rakyat dan sering diminta Bung Karno membuat karya bertema perjuangan.
(tia/ass)