Ngeri Tapi Gak Serem: 10 Film Horor Paling Zonk, Nyesel Udah Nonton

Nugraha
|
detikPop
Adegan dalam film The Crow.
The Crow Foto: dok. Lionsgate via IMDB
Jakarta - Horor tuh ibarat makanan instan dalam dunia film, gampang dicari, dan meskipun rasanya gak selalu enak, tetep aja dimakan.

Genre ini udah ngalahin masa kejayaan film musikal, laga otot-ototan, sampai kisah-kisah epik fantasi. Bahkan eksis terus meski sekarang bioskop dibanjiri film superhero.

Ah, perumpamaan yang kurang oke kayaknya. Gimana kalau kita ibaratkan horor itu kayak mantan. Iya, mantan yang gak pernah benar-benar pergi. Selalu aja punya cara buat balik. Bahkan sehoror apapun, kadang masih bisa dinikmati. Cie...

Tapi inget, baik mantan atau pun horor, gak semua pantas dapat kesempatan kedua. Kayak 10 film horor terburuk versi screen crush selama satu dekade ini. Beberapa malah lebih cocok dimasukkan ke dalam kategori dosa sinematik yang mending ditinggalkan aja:

1. The Bye Bye Man (2017)

Kalau baca judulnya aja kamu udah pengen ngakak, selamat, kamu gak sendirian. The Bye Bye Man berusaha jadi boogeyman generasi baru, tapi hasilnya malah diejek penonton.

Konsep mahkluk ini tuh, semakin banyak orang mikirin dia, semakin kuat dia. Film ini gak ngasih apa pun yang menarik. Gak serem, gak menegangkan, cuma bikin kita kecewa.

2. Death Note (2017)

Adaptasi live-action dari anime itu udah berisiko, dan Netflix mutusin buat ngubah semua latarnya jadi Amerika. Light Yagami berubah jadi Light Turner, dan semua kompleksitas moral ceritanya hilang entah ke mana.

Untungnya ada Willem Dafoe yang ngisi suara Ryuk. Tapi tetap aja, satu Ryuk gak bisa nyelamatin film yang salah arah dari awal.

3. Slender Man (2018)

Waktu cerita Slenderman lagi viral di internet, semua orang pengen ikutan bikin versinya sendiri, dari game sampai film dokumenter. Tapi pas Hollywood ikut-ikutan ya, jadinya film ini.

Versi bioskop dari kisah viral ini keluar terlambat, gak relevan, dan gak serem sama sekali. Ending-nya pun lebih cocok buat sinetron yang tayang sore-sore.

4. The Haunting of Sharon Tate (2019)

Film ini kayak mau jadi thriller psikologis, tapi malah jatuh ke jurang eksploitasi murahan. Hilary Duff meranin Sharon Tate yang konon punya penglihatan soal pembunuhannya sendiri.

Tapi yang ditawarkan film ini cuma dramatisasi gak sensitif dari tragedi nyata, tanpa ada insight atau penghormatan apa pun.

5. Antebellum (2020)

Kebayang gak, kamu nonton film yang temanya budak, tapi ternyata twist-nya malah bikin kening berkerut? Antebellum berusaha jadi horor sosial yang pinter, tapi malah nabrak ke arah yang salah.

Di tengah suasana sosial-politik panas pada 2020, film ini justru kelihatan gak peka dan malah dianggap mengeksploitasi isu ras.

6. The Turning (2020)

Adaptasi dari novel klasik The Turn of the Screw ini semestinya bisa jadi horor yang atmosferik dan elegan. Tapi The Turning malah cuma berisi visual artsy yang hampa.

Aktingnya juga seadanya, dan ending yang kayak lupa diselesaikan. Padahal soundtrack-nya diisi Mitski dan Courtney Love. Tapi musik keren gak bisa nutupin cerita kosong.

7. Halloween Ends (2022)

Film terakhir dari trilogi Halloween modern ini sukses bikin penggemar franchise bingung. Michael Myers, si ikon slasher, malah jarang muncul.

Fokusnya pindah ke karakter baru yang tiba-tiba punya jiwa pembunuh warisan Myers. Lebih mirip spin-off gagal daripada penutup yang epik.

8. They/Them (2022)

Konsepnya menarik, slasher di kamp konversi LGBT. Hasilnya, aneh bin membingungkan. Antara pengen serius dan pengen lucu, tapi dua-duanya gak jalan.

Apalagi ada adegan semua karakter nyanyi lagu Pink 'Perfect' bareng-bareng yang terasa lebih cringe daripada emosional. Film ini kayak gak tahu mau jadi apa, dan penontonnya dibiarkan terombang-ambing.

9. Winnie-the-Pooh: Blood and Honey (2023)

Gagasan mengubah Winnie the Pooh jadi pembunuh berdarah dingin mungkin terdengar edgy di atas kertas. Tapi di ranah eksekusi, film ini gak lucu.

Selain juga gak serem, film ini juga gak punya pesan apa-apa selain lihat, karakter masa kecilmu sekarang jadi monster. Daripada nostalgia, film ini malah bikin trauma baru.

10. The Crow (2024)

Remake yang gak diminta siapa pun ini mencoba hidupin lagi karakter Eric Draven, tapi hasilnya malah ngebunuh seluruh semangat film aslinya. Naskahnya berantakan, gayanya muram tanpa arah, dan pesan emosionalnya kehilangan daya.

Kalau versi 1994 sukses meskipun dibayang-bayangi tragedi, versi 2024 ini gagal total meski semua alat sudah tersedia.

Memang saatnya kita jadi penonton yang lebih pilih-pilih, karena beberapa film bahkan cuma bikin kita bukan menjerit takut, tapi karena nyesel.


(nu2/ass)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO