Film Kungfu Jackie Chan dan Bruce Lee Bakal Comeback dengan Sentuhan AI

Soalnya, China Film Foundation ngumumin proyek restorasi 100 film kungfu klasik pakai teknologi kekinian, AI alias kecerdasan buatan.
Yup, proyek ini diumumkan langsung di ajang Festival Film Internasional Shanghai ke-27, dan jadi bagian dari program kece bertajuk Kung Fu Film Heritage Project, seperti yang dikabarkan Variety, dikutip pada Rabu (25/6/2025).
Bukan cuma restorasi biasa, film-film itu bakal benar-benar upgrade kualitas gambar, suara, sampai produksi keseluruhan, diharapakan sih tanpa ngerusak estetika dan cerita orisinalnya.
Beberapa judul ikonik yang masuk daftar restorasi antara lain:
Drunken Master (1978) - aksi kocak nan memukau Jackie Chan.
Fists of Fury (1972) - Bruce Lee ngelawan penjajah dengan pukulan legendaris.
Once Upon a Time in China (1991) - Jet Li jadi pahlawan lokal yang stylish banget.
Ketua China Film Foundation, Zhang Qilin, bilang kalau film-film kungfu ini udah kayak kartu nama perfilman Tiongkok ke dunia.
"Dari Bruce Lee sampai Jackie Chan, film-film ini nunjukin semangat dan vitalitas orang Tiongkok," ujarnya.
Dan buat yang khawatir AI bakal 'mengotori' sentuhan manusia, tenang... menurut Tian Ming, Ketua Canxing Media, AI cuma alat bantu, bukan otaknya.
"AI itu kuasnya, tapi kreativitas tetap jiwanya," tegasnya.
Proyek ini bakal dimulai dengan 10 film pertama sebagai prioritas. Dana awal yang digelontorkan buat restorasi ini gak main-main, mencapai USD 13,9 juta alias sekitar Rp 225 miliar.
Selain restorasi film, proyek ini juga ngenalin film animasi panjang pertama yang seluruh produksinya digarap AI, judulnya A Better Tomorrow: Cyber Border.
Ini adalah reinterpretasi futuristik dari film klasik John Woo tahun 1986. Mulai dari naskah sampai animasi, semua dikerjain sama tim AI.
AI di Industri Film, Teman atau Ancaman?
Pemakaian AI di dunia perfilman belakangan ini bikin ramai. Beberapa film nominasi Oscar 2025 seperti The Brutalist dan Emilia Perez sempat kena kritik karena modifikasi akting pemain pakai AI. Tapi gak semua sinis.
Aktris dan sutradara Natasha Lyonne justru embrace AI buat debut filmnya, Uncanny Valley, tentang remaja cewek yang tersesat di game AR. Studio AI-nya, Asteria, menjamin semua data yang dipakai legal dan bebas hak cipta. Etis, katanya.
Sutradara senior James Cameron juga udah mulai mikir untuk pakai AI. Tapi dia bilang, "Aku pengen memangkas biaya produksi, tapi bukan berarti harus motong tenaga kerja."
(dar/dar)