Aruma Suarakan Empati Soal Kasus Bullying
"Kasus bullying harus terus disuarakan, sebelum korban merasa satu-satunya jalan keluar adalah pergi dari dunia," tulis Aruma dalam unggahannya.
Pesan ini bukan sekadar simpati dari jauh. Aruma pernah terbuka soal masa lalunya yang juga diwarnai pengalaman menjadi korban perundungan saat SMA.
Luka itu masih membekas, tapi kini justru jadi bahan bakar keberaniannya untuk berbicara lantang.
"Dulu aku takut ke sekolah, takut ketemu orang," tulisnya lagi.
"Tapi sekarang aku ingin suara ini bisa berarti sesuatu untuk orang lain."
Unggahan Aruma muncul di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap kasus bullying di sekolah dan universitas di Indonesia. Ia menggunakan platformnya bukan cuma untuk menyanyi tentang cinta, tapi juga buat mengingatkan pentingnya empati dan solidaritas.
"Kadang yang dibutuhkan korban bukan nasihat, tapi keberpihakan," tegasnya dalam keterangan tambahan.
(dar/dar)











































