Istana Tutup Pintu Damai, Meghan dan Harry Cari Jalan Masuk Sendiri

Proyek rahasia itu punya nama kode Project Thaw alias misi mencairkan hubungan yang sempat beku banget sejak mereka mundur dari tugas kerajaan.
Menurut laporan Daily Mail, dikutip pada Senin (13/10/2025), salah satu langkah dalam misi ini adalah dengan pelan-pelan mendekatkan diri ke Inggris.
Kehadiran Meghan Markle di Paris Fashion Week pada 4 Oktober 2025 disebut bagian dari strategi ini.
"Perjalanan Meghan ke Prancis adalah bagian dari 'rencana kaum elit'," kata editor Daily Mail, Richard Eden, dalam artikelnya.
Eden juga nyindir langkah itu bisa jadi manuver elegan Meghan buat tampil kembali di lingkaran para pesohor dunia mode.
"Apa yang bisa lebih baik daripada foto-foto dirinya disambut dengan ciuman oleh para pesohor mode Eropa serta petinggi Vogue, Anna Wintour?" ujarnya.
Eden menambahkan, "Project Thaw bertujuan untuk mencairkan permusuhan itu, berdasarkan kesuksesan kunjungan Duke ke Inggris bulan lalu ketika ia melakukan kegiatan amal dan, yang terpenting, diundang ke Clarence House untuk minum teh bersama Raja Charles."
FYI, Pangeran Harry sempat balik ke Inggris pada September 2025, kunjungan pertamanya ke ayahnya dalam 19 bulan.
Setelah itu, dia bahkan melakukan perjalanan ke Ukraina dan dikabarkan satu kereta dengan Menteri Luar Negeri Inggris, Yvette Cooper. Eden bilang, Cooper mengagumi Harry dan ingin pria 41 tahun itu punya peran lebih besar di ruang publik Inggris.
Dalam wawancaranya dengan The Guardian, Harry berharap bisa membawa Meghan dan anak-anak mereka balik ke Inggris setelah hak keamanannya dicabut awal tahun ini.
"Minggu ini jelas telah mendekatkan hal itu," kata Harry waktu itu.
Langkah berikutnya dalam Project Thaw kabarnya adalah kunjungan bersama ke Inggris. Seorang sumber Daily Mail bahkan bilang Meghan bakal datang ke Inggris sebelum akhir 2025 dengan perasaan membawa beban berat.
Meski begitu, gak semua orang di dalam istana tampak antusias dengan ide comeback ini. Sumber kerajaan bilang, Raja Charles masih tegas soal aturan: gak ada anggota kerajaan yang setengah masuk, setengah keluar.
"Raja adalah pria yang pemaaf, tetapi sangat tegas dalam menegakkan keputusan mendiang ibunya bahwa tidak boleh ada anggota keluarga kerajaan yang 'separuh masuk, separuh keluar'," kata sumber kepada Daily Mail, dikutip Page Six (21/9).
Sementara itu, juru bicara Harry kasih pernyataan yang cukup kalem, "Duke telah menegaskan bahwa fokusnya, terkait keluarganya, adalah ayahnya. Selain itu, dan terkait isu-isu lain yang berkaitan dengan Keluarga Kerajaan, kami tidak akan berkomentar."
Tapi kabarnya, Ratu Camilla belum tentu bisa move on dari luka lama. Kabarnya, dia masih kepikiran sama isi buku Spare di mana Harry sempat menulis hal-hal kurang enak tentang dirinya.
"Harry telah bersikap sangat tidak baik kepada Ratu, baik secara tertulis maupun lisan, dan Ratu tidak mudah memaafkan," ungkap sumber istana ke Times of London.
(dar/pus)