.webp)
Round Up
Badai Semprot Sammy Simorangkir Usai Pernah Ditolak
Badai tak berbicara lebih detail kapan dan momen apa yang membuat lagunya ditolak Sammy Simorangkir. Yang pasti ini terjadi di era kebersamaan mereka dalam band Kerispatih.
Sammy keluar dari band itu pada 2010, yang disusul Badai enam tahun setelahnya.
"Beliau pernah mengatakan ke saya, 'Gue gak butuh lagu lo'. Akhirnya saya bilang, 'kalau memang gak butuh, kenapa masih dibawain?' Saat itu saya lihat sendiri di YouTube," kata Badai.
Soal lagunya masih suka dibawakan Sammy Simorangkir, Badai gak asal bicara. Ia mengaku punya bukti.
"Di konser tunggal dia yang kemarin, itu juga masih ada lagu saya. Banyak yang DM saya soal itu," tambah Badai.
Badai lalu menyemprot Sammy Simorangkir. Pemain keyboard itu meminta suami Viviane itu lebih percaya diri sebagai penyanyi solo.
"Saya pikir dia harusnya lebih percaya diri untuk tidak nyanyiin lagu saya lagi," ungkapnya.
Masih soal Sammy Simorangkir, Badai menanggapi kesaksian yang disampaikan pelantun Luka Yang Luas itu saat menjadi saksi dalam sidang uji materi Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta di Mahkamah Konstitusi (MK). Ia menyayangkan pernyataan Sammy soal membayar Rp 5 juta per lagu jika ingin membawakan lagu Kerispatih.
Padahal menurut Badai, Sammy tak pernah membayar apa pun selama menggunakan karya-karyanya. Ia bisa membuktikan hal itu sekali lagi.
"Gini ya, kalau dibilang dimintai Rp 5 juta, itu kan omongan lisan, dan itu pun disampaikan oleh manajemen kami waktu itu. Sekarang saya tanya, yang bersangkutan pernah bayar gak ke manajemen kami? Saya sih gak pernah merasa ada kesepakatan nilai pembayaran seperti itu," tukasnya.
(mau/aay)
