Ahmad Dhani Ngamuk Anak Dibully, Ancam Laporkan Psikolog ke Polisi

Bukan buat manggung atau konferensi musik, tapi mereka datang buat laporin akun Instagram milik psikolog. Laporannya serius, loh.
Dhani bilang akun itu udah ngebully anaknya yang masih di bawah umur, inisialnya SF. Anak kecil dibawa-bawa ke konten, bahkan fotonya ditampilkan lengkap, lalu dikomentari dengan nada negatif. Gak cuma dari pemilik akun, netizen pun ikutan nyinyir.
"Kita datang ke sini buat ngasih efek jera. Bullying ke anak kecil tuh gak boleh. Ini langkah awal saya biar netizen sadar," kata Dhani dengan nada serius di depan wartawan.
Dhani juga tegas banget bilang kalau masalah ini bakal dibawa ke ranah hukum, dan bahkan berencana memasukkan pelakunya ke penjara. Targetnya jelas, buat bikin jera, bukan cuma buat psikolog itu, tapi juga buat netizen yang jempolnya hobi ngetik tanpa mikir.
"Kalau udah melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak, ya harus berani tanggung jawab. Biar masuk penjara aja," lanjutnya.
Yang bikin Dhani makin kesal, katanya gak ada itikad baik dari pihak psikolog itu buat komunikasi atau minta maaf. Padahal, menurut Dhani, beberapa netizen lain yang udah sempat dia hubungi justru mau klarifikasi, bahkan minta maaf.
"Ada TKW, ada netizen yang pendidikannya rendah, kami masih bisa maklumi. Tapi kalau udah ngaku psikolog atau psikiater, terus malah ikut membully anak, itu gak bisa dimaafkan," tegasnya.
Dhani juga sempat menyinggung kondisi SF. Katanya, sejak munculnya konten itu, anaknya jadi murung. Ini semua terjadi gak lama setelah pesta pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Dagusie, yang sempat ramai juga di medsos.
"Dia sempat murung, tapi teman-teman sekolah dan banyak orang tetap kasih dukungan. Ya, kami sebagai orang tua jelas kesal," ujar Dhani, sambil menyebut Mulan juga ngerasa hal yang sama.
Dhani juga udah ancang-ancang bakal lanjut lapor ke Polda Metro Jaya, rencananya lusa. Dia bilang, udah saatnya netizen punya hati nurani dan paham hukum, terutama soal anak-anak.
"Saya miris, ternyata masih banyak banget netizen yang gak punya hati. Kalau ngerti UU dan punya empati, gak mungkin ngebully anak kecil," pungkasnya.
(fbr/nu2)