.webp)
Tanah Warisan Diserobot Mafia, Ashanty Mode Tempur!
Parahnya, tanah yang sama ini katanya punya dua kepemilikan. Gak heran, banyak yang curiga ada permainan mafia tanah di baliknya.
Setelah perjuangan yang cukup panjang, akhirnya mulai ada titik terang. Pihak yang bersangkutan mulai nunjukin itikad baik dan ngajak ngobrol buat cari jalan keluar.
"Akhirnya dari pihak mereka menghubungi dan cari solusi. Mudah-mudahan, ya. Kita tunggu aja itikad baiknya," kata Ashanty waktu ditemui di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu malam (2/7/2025).
Tapi di balik harapan itu, Ashanty gak nutupin rasa capeknya. Dia menyayangkan kenapa pihak sana baru ngajak ketemu sekarang, setelah dia berjuang sejauh ini.
"Jangan setelah aku bergerak sampai sejauh ini, nanti sia-sia perjuangan aku. Kalau bisa ketemu kenapa gak dari kemarin-kemarin sih. Makanya kita kasih waktu. Tapi kalau gak, ya udahlah, kita capek juga," lanjutnya.
Rencananya, pertemuan buat bahas penyelesaian konflik ini bakal digelar dalam waktu dekat. "Baru ketemu, Insyaallah besok lusa. Nanti aku baru bisa tahu hasilnya gimana," ujar Ashanty.
Awal Mula Kisruh Tanah Warisan
Kisahnya sendiri bermula dari sebidang tanah yang jadi warisan ayah Ashanty. Tapi, anehnya, tiba-tiba muncul pihak lain yang juga ngaku punya surat atas tanah itu. Padahal menurut Ashanty, ayahnya adalah pemilik sah pertama yang beli tanah itu duluan.
"Ibaratnya satu tanah, tapi yang ngaku punya ada beberapa orang. Tapi setelah kita telusuri, memang ayahku yang duluan beli daripada orang yang sekarang ngaku punya juga," jelas Ashanty di kawasan Radio Dalam, Februari lalu.
Ashanty juga cerita kalau selama setahun terakhir dia udah berusaha menjalin komunikasi, tapi malah dibikin bingung.
"Kita udah komunikasi terus selama setahun. Tapi beliau bilang kelamaan, terus malah bilang mau dijual aja. Gimana bisa gitu? Orang kita lagi cari solusi win-win loh. Kalau main jual aja tuh namanya zalim," keluhnya.
Yang lebih bikin miris lagi, tanah yang statusnya masih sengketa itu ternyata udah sempat dijual lagi ke pihak lain. Sekarang, udah ada pembangunan jalan yang diduga buat perumahan.
"Bayangin aja, tanah masih bermasalah, tapi mereka udah bikin jalan, kayaknya mau dibikin perumahan. Menurut aku sih itu keterlaluan banget," ucap Ashanty.
Meski capek dan bolak-balik kecewa, Ashanty bilang dia gak akan nyerah.
"Insyaallah aku bakal terus perjuangin, karena itu hak kita, dan ayahku kasih tanah itu sebagai warisan buat anak-anaknya. Jadi kita akan perjuangkan sampai kapan pun," tegasnya.
(ahs/nu2)
