Alasan Sebenarnya Pangeran Harry dan Meghan Markle Cabut dari Inggris

Asep Syaifullah
|
detikPop
Meghan Markle
(Foto: dok. Instagram @sussexroyal) Pangeran Harry dan Meghan Markle dalam foto yang diunggah ke Instagram resmi mereka.
Jakarta - Keputusan dramatis Pangeran Harry dan Meghan Markle meninggalkan kehidupan kerajaan pada 2020 mungkin gak ada hubungannya dengan ketegangan keluarga, tetapi lebih berkaitan dengan uang dan ambisi pribadi.

Hal ini diungkapkan oleh penulis biografi kerajaan Valentine Low dilansir dari The New York Post. Dalam buku biografi bertajuk Courtiers, Low menuliskan keduanya meninggalkan kerajaan Inggris bukan gegara masalah privasi tapi untuk kebebasan mereka mengembangkan potensi bisnis, politik dan juga kekayaan di Amerika Serikat.

Duke dan Duchess of Sussex, yang pindah ke California tak lama setelah mengundurkan diri dari peran kerajaan, dilaporkan merasa batasan protokol kerajaan tidak sesuai dengan keinginan pribadi dan profesional mereka.

Menurut Low, keinginan Meghan untuk mendapatkan penghasilan sesuai keinginannya merupakan faktor penentu kepergian mereka.

"Beberapa orang menduga bahwa pada akhirnya, dia ingin menghasilkan uang. Dan satu-satunya cara untuk melakukannya adalah dengan meninggalkan kehidupan kerajaan," tulisnya.

Sementara pasangan itu awalnya mengusulkan model hibrida, menjalankan tugas-tugas kerajaan tertentu sambil hidup mandiri. Tapi pihak Istana menolaknya, dengan alasan kekhawatiran tentang menjaga netralitas dan kesopanan Mahkota.

Ratu Elizabeth II dikatakan telah mengambil sikap tegas: anggota Keluarga Kerajaan harus mengikuti protokolnya atau mengundurkan diri sepenuhnya.

setelah Harry dan Meghan Markle cabut dari tugas kerajaan pada 2020, pemerintah Inggris mencabut hak mereka untuk dapat pengamanan otomatis dari negara. Harry gak terima dan menggugat.

Tapi pada awal Mei 2025, pengadilan Inggris menolak bandingnya.

Gugatan Harry yang gagal ini ternyata bukan cuma menyisakan harapan, tapi juga merugikan kantong publik Inggris. Menurut laporan, proses hukum itu udah bikin negara keluar duit sekitar 100.000 GBP alias hampir Rp 2 miliar, seperti yang dikabaran Daily Mail, dikutip pada Rabu (10/6/2025).

Total biaya hukum yang harus ditanggung Kementerian Dalam Negeri Inggris buat ngeladenin kasus ini tembus 656.324 GBP atau sekitar Rp 14 miliar. Sebagian besar dari angka itu, sekitar Rp 12 miliar, dipakai buat kasus awal tahun lalu, yang ujung-ujungnya Harry kalah juga.

Waktu proses banding berlangsung, pengacara pemerintah juga nambahin biaya 102.000 GBP atau sekitar Rp 2,2 miliar lagi.

Kalau semua biaya itu digabung, bisa jadi Harry kudu bayar balik hampir 1,5 juta GBP atau sekitar Rp 33 miliar, karena statusnya sebagai pihak yang kalah. Tahun lalu aja, hakim udah bilang Harry mesti nanggung 90% dari total biaya publik.


(ass/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO