Pengadilan Kabulkan Sebagian Perlindungan Informasi Blake Lively

Jadi begini, Blake Lively sempat mengajukan permohonan ke pengadilan buat merahasiakan komunikasi dan dokumen sensitif dari publik, alias cuma boleh dilihat sama kuasa hukum mereka.
Konsepnya, ini disebut sebagai Attorney's Eyes Only (AEO). Tujuannya? Biar informasi super sensitif gak bocor ke publik dan malah jadi bahan gosip liar.
Tapi, menurut laporan dari New York Post, dikutip pada Sabtu (15/3), pengadilan cuma mengabulkan sebagian dari permintaan Lively.
Kenapa? Karena menurut Hakim Lewis Liman, informasi yang bisa ditandai sebagai AEO itu harus benar-benar berisiko kalau sampai bocor, entah dari segi bisnis, keuangan, atau privasi. Jadi nggak bisa semua dokumen langsung dikunci gitu aja.
Pengadilan juga menyadari kalau kedua belah pihak udah saling 'serang' secara brutal di kasus ini. Dari tuduhan pelecehan seksual sampai pencemaran nama baik. Karena itu, pengadilan memutuskan buat mengatur pengungkapan informasi biar gak makin liar.
Apa aja yang bisa dikategorikan sebagai AEO? Rahasia dagang, tindakan pengamanan pribadi, informasi medis, dan info pribadi atau intim yang benar-benar gak relevan langsung ke kasus. Jadi, dokumen yang gak masuk kriteria ini gak bisa disembunyikan gitu aja.
Keputusan ini tampaknya diterima oleh kedua kubu. Pihak Lively bilang perlindungan yang diberikan pengadilan cukup buat memastikan tidak ada intimidasi terhadap saksi. Sementara tim Baldoni justru puas karena permintaan Lively yang dianggap terlalu luas buat akses dokumen selama 2,5 tahun terakhir ditolak.
Seperti yang kita tahu, drama ini bermula dari tuduhan Lively terhadap Baldoni soal pelecehan seksual dan pencemaran nama baik. Gak mau kalah, Baldoni juga melawan dengan menuding Lively dan suaminya, Ryan Reynolds, atas pencemaran nama baik dan pemerasan.
(ass/ass)