Peggy Melati Sukma Dedikasikan Hidup untuk Dakwah di 2 Negara

Setelah menikah dengan Syeikh Reza Abdul Jabbar, Peggy Melati Sukma total meninggalkan dunia entertainment yang membesarkan namanya. Kini dia mendedikasikan hidup untuk berdakwah. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Selandia Baru.
Dari satu negara ke negara lain, Peggy datang dan tinggal untuk berdakwah. Beberapa tahun terakhir dia menetap di Selandia Baru, berdakwah mengurus masjid serta bekerja di peternakan milik suaminya.
"Di Selandia Baru sambil mengurus masjid. Mengurus umat. Ya Alhamdulillah ini betul-betul hidup gitu ya. Hidup yang hidup," kata mantan pesinetron itu ditemui di Balai Kartini, Jakarta Selatan, pada Minggu (9/3/2025).
Ada banyak tantangan yang dihadapi Peggy saat memulai hidup baru di Selandia Baru. Namun pengalamannya hidup dan tinggal di banyak negara memudahkan segalanya.
Diceritakan Peggy, beradaptasi dengan Selandia Baru tidak membutuhkan waktu terlalu lama.
"Karena dalam perjalanan hidup sebelumnya juga Allah takdirkan ya. Dalam ikhtiar dakwah, kemanusiaan. Sejauh ini Allah sudah izinkan teteh (sebutan buat dirinya) bisa bekerja, berkeliling, hidup, tinggal di hampir 31 negara selama ini di seluruh dunia," ujar Peggy.
"Ritme hidup itu sudah terbentuk sebelum akhirnya Allah takdirkan sekarang berakhir bermukim di New Zealand. Jadi proses adaptasinya alhamdulillah tidak terlalu panjang," jelasnya.
Pemain sinetron Gerhana itu menyebut dapat dukungan luar biasa dari suami dan anak-anak. Tanpa mereka, proses kehidupan dan adaptasinya bisa jadi nggak akan selancar itu.
![]() |
Yang paling menantang buatnya ternyata soal iklim. Perbedaan Indonesia dan Selandia Baru yang sangat ekstrem menjadi sebuah hal yang mau nggak mau harus dia hadapi.
"Dengan dukungan sheikh, dukungan anak-anak ya. Dan mungkin yang perlu adaptasi yang agak ketat sedikit itu hanya soal tubuh. Karena kan pindah dari negara tropis ke wilayah yang betul-betul dekat dengan kutub selatan. Tapi alhamdulillah semua bisa dilewati dengan baik," tambahnya.
Meskipun tinggal jauh dari Indonesia, Peggy tetap rutin pulang ke Tanah Air.
"Nggak ada patokan (berapa kali pulang). Tapi biasanya 1 tahun, 2 atau 3 kali pasti ke Indonesia. Dan beberapa tahun ini Ramadan selalu ada (jadwal) ke Indonesia. Karena Ramadan memang ada berbagai macam kegiatan dakwah, aktivitas umat juga banyak di Indonesia, di New Zealand. Jadi Ramadan biasanya dibagi waktunya antara Indonesia dengan New Zealand. Yang lainnya nggak tentu," pungkasnya.
(aay/mau)