Cerita Tio Pakusadewo Belajar Ngaji dengan Ali Imron di Penjara

"Betul, Ali Imron salah satu guru ngaji saya, Ali Imron peledak bom Bali. Dia guru mengaji saya ketika saya di Polda. Dengan metodenya dia, tiga kali pertemuan saya bisa kembali mengingat huruf-huruf Alquran, tajwid, dan tanda bacanya," ujar Tio Pakusadewo saat ditemui di Senayan, Jakarta Pusat, kemarin.
Baca juga: Langkah Keluarga Usai Vadel Badjideh Ditahan |
Tio menjelaskan alasan mengapa Ali Imron menjadi gurunya dalam mengaji karena Ia memiliki kedekatan khusus. Lantaran Ali kerap mengunjungi selnya.
"Karena kita punya kedekatan aja. Dia sering datang ke sel saya, bedanya dia ahli bom, saya ahli bong," lanjutnya.
Metode yang diterapkan Ali Imron dalam mengajarkan Al-Qur'an pun unik. Tio mengungkapkan, ia sangat mudah menghafal huruf hijaiah.
"Yang diterapkan gak perlu mengingat, lihat bentuknya aja. Kemudian mengetahui dan mengingat suaranya. Jadi, seperti apa dan lainnya, cara nya dia tuh kena ke saya. Bentuknya tau, suaranya tau," bebernya.
Perjalanan religius Tio Pakusadewo berlanjut dengan penunjukan dirinya sebagai Duta Al-Qur'an oleh Masjid Istiqlal pada tahun lalu. Tio menyebut penunjukan tersebut sebagai sebuah kejutan dan berkah.
"Nggak tau saya, ada yang nawarin aja gitu semenjak saya terlibat di Para Pencari Tuhan. Ya saya percaya ini hidayah, saya gak tau hidup saya kan di kemudian hari, tiba-tiba datang orang nawarin saya jadi duta Al-Qur'an," pungkasnya.
(ass/ass)