Hamish Daud Bantah Jadi Dirut Startup Bermasalah

Febryantino Nur Pratama
|
detikPop
Hamish Daud di Polda Metro Jaya
(Foto: Febri/detikHOT) Hamish Daud di Polda Metro Jaya
Jakarta -

Aktor Hamish Daud sempat disebut-sebut menjabat sebagai direktur utama (dirut) startup Octopus yang bergerak di bidang pengelolaan sampah. Namun startup tersebut kini bermasalah dan disebut belum membayar hak pekerjanya. Hamish tidak mau disangkutpautkan dengan masalah ini dan mengaku sebagai korban.

Saat menghadiri Polda Metro Jaya pada Kamis (19/12/2024) untuk melakukan konsultasi dengan pihak berwajib mengenai kasus ini, dia menegaskan bukan dirut dari startup tersebut.

"Bukan, saya bukan dirutnya," kata Hamish Daud.

Kuasa hukum Hamish Daud, Wijayono Hadi Sukrisno, kliennya sampai sekarang masih sering dapat tudingan tidak membayar gaji para pekerja. Padahal itu bukan tanggung jawab dari suami penyanyi Raisa tersebut.

"Oiya yang masalah itu, masalah yang selama ini sering naik ke media, ke klien kami gitu kan mengenai pertanggungjawaban keuangan terhadap karyawan dan termasuk masalah gaji karyawan. Sudah ada pernyataan resmi dari direktur utama bahwa itu bukan tanggungjawab klien kami, itu tanggungjawab dari dirut, itu dicek, di medsos juga ada," beber Kris.

"Jadi kalau selama ini ada pihak yang menyatakan Hamish harus bertanggungjawab atas gaji-gaji karyawan, itu salah besar. Itu sudah pernah disampaikan direktur utama bukan merupakan tanggungjawab daripada mas Hamish, itu perlu diluruskan," tambahnya.

Terseret masalah ini Hamish merasa tenang karena mendapatkan dukungan dari keluarga. Meski masalah ini bukan hal yang mudah, ia mengatakan ingin masalah ini segera selesai.

"Saya dapat support 100 persen dari mereka pastinya, tapi juga bukan waktu yang gampang ya, pengen selesai tahun ini dan mulai tahun depan dengan hal positif," terang Hamish.

Sementara itu, Kris menjelaskan masalah ini bermula saat Hamish di-endorse startup tersebut. Awalnya kerja sama itu berjalan baik, tapi lama-lama bermasalah sehingga nama pemeran Trinity Traveler itu terseret.

"Sebetulnya gini, bicara pencemaran nama baik kan awal mulanya klien kami ini di-endorse oleh perusahaan tersebut tahun 2022. Ketika itu kita tidak tahu sepak terjang kepada perusahaan ini, tadinya ya baik-baik aja, bagus gitu. Tetapi akhir-akhir ini ternyata tidak mau lagi untuk mempertanggungjawabkan," tambahnya.

(fbr/aay)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO