Round-Up

Pengakuan Yati Pesek: Sakit Hati hingga Kecewa pada Gus Miftah

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Miftah Maulana alias Gus Miftah dikecam masyarakat akibat mencemooh pedagang es teh. Kali ini, Utusan Khusus Presiden Prabowo tersebut kembali jadi buah bibir setelah mengolok-olok pesinden Yati Pesek.
Potongan video Gus Miftah saat menghina Yati Pesek viral di jagat maya. Foto: Istimewa
Jakarta - Potongan video saat Gus Miftah dan Yati Pesek manggung beberapa waktu lalu jadi viral dan dibicarin masyarakat Indonesia. Gus Miftah menghina seniman ketoprak tersebut.

Omongan kasar Gus Miftah menyebut Yati Pesek dengan kata-kata yang dinilai sangat merendahkan jadi sorotan. Dalam sebuah obrolan Yati Pesek dengan Erick Estrada yang diunggah ke dalam akun Instagram aktor dan presenter itu, Yati Pesek buka suara.

"Ya, aku cuma diam saja walaupun sebenarnya hatiku ya sakit sekali," ucapnya.

Sejak kecil, Yati Pesek sudah jadi seniman dan pemain ketoprak. Pada 1966, ia tergabung dalam wayang orang Jati Mulya Kebumen, Panca Murti, Sari Budaya Klaten, Wayang Orang Ajudan Jenderal Komando Resort Militer (Ajenrem) 081 Madiun, Ketoprak Mudha Rahayu Yogyakarta sampai Ketoprak Plesetan (1990).

"Ya, aku ini dari kecil jadi seniman sampai jadi tua itu menjaga budayaku beneran," katanya.

Dalam setiap manggung dan main film, Yati Pesek selalu menjaga sikap, tata krama, dan omongannya. "Kok aku sama Miftah dibilang kayak begitu," tuturnya.

"Salahku apa? Padahal aku muhajadah di situ, aku tidak pernah dibayar, tidak minta bayaran," katanya.

"Aku cuma cari ilmu, ternyata kayak begitu. Aku cuma bisa menahan, cuma diam saja, ini tiba-tiba kok ada entah siapa yang punya video seperti itu lalu di-share sekalian, ya semoga semua selamat, sehat semua, teruskan seni budaya kita Nak Erick ya, Doakan ibu sehat selalu," sambungnya.

Setelah viral, ulama bernama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman itu meminta maaf. Dia mengatakan nggak akan mengubah gaya dakwahnya. Namun, pimpinan Ponpes Ora Aji itu berjanji akan lebih berhati-hati dalam memilih kata.

"Secara prinsip semua orang punya gaya dakwah masing-masing. Punya karakter masing-masing. Karakter itu tetap akan saya pertahankan, cuma dengan pemilihan kata dan diksi yang mungkin lebih berhati-hati," janji Gus Miftah.


(tia/pus)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO