.webp)
Suami Cut Intan Nabila Menyesal KDRT, Pasrah Terima Hukuman
Armor, yang ditetapkan sebagai tersangka kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), mengawalinya dengan permohonan maaf pada sang istri, anak-anak, dan keluarga besar.
"Pertama, saya ingin minta maaf sebesar-besarnya kepada istri dan anak-anak saya," ujar Armor di depan awak media.
"Saya sadar belum menjadi suami dan ayah yang baik."
Permintaan maaf ini juga ia tujukan pada keluarga Cut Intan di Aceh.
"Untuk keluarga besar istri saya, ayah dan bunda di Aceh, semoga komunikasi ke depan bisa berjalan baik demi anak-anak," tambah Armor.
Sebagai sosok publik, Armor menyadari masalahnya jadi sorotan banyak pihak. Ia pun menambahkan permintaan maaf kepada keluarga besarnya.
"Mama, papa, yang lima tahun terakhir ini sayang sekali sama kami, makasih sudah banyak membantu, bahkan saat kami memutuskan menikah muda," ucapnya.
Armor menyatakan dirinya ikhlas menerima konsekuensi dan tak berniat melawan proses hukum.
"Insyaallah saya ikhlas terima apa pun yang harus saya hadapi. Sejak awal jadi tersangka, saya gak pernah ajukan restorative justice atau praperadilan. Saya mau tanggung jawab," tegas pria 25 tahun tersebut.
Armor Toreador didakwa dengan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (PKDRT), UU Perlindungan Anak, serta Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan. Dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun, Armor menghadapi konsekuensi hukum atas tindakannya terhadap Cut Intan Nabila.
(dar/dar)
