Nama Thariq Halilintar Muncul di Sidang Kasus Penipuan Eks Manajer Fuji

Sidang kasus penipuan eks manajer Fuji, Batara Ageng, kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Sidang yang beragendakan kesaksian pihak pelapor itu dihadiri oleh Fuji, keluarganya termasuk Frans Faisal, Fadly Faisal, dan ayah Fuji, Faisal. Saat memberikan kesaksian, Fuji sempat menyebut nama Thariq Halilintar.
Fuji dan Thariq Halilintar sempat menjalin asmara beberapa tahun lalu. Rupanya ada peran Thariq dalam masalah yang melibatkan Batara Ageng dengan Fuji yang diklaim merugikan selebgram itu hingga Rp 1,3 miliar.
"Ada ngobrol musyawarah (untuk menyelesaikan permasalahan ini), harus diselesaikan dengan kekeluargaan. Ada (musyawarah dengan Batara), saat itu di rumah Thariq," kata Fuji dalam kesaksiannya di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Rabu (25/9/2024).
Lebih lanjut perempuan yang merupakan tante dari Gala Sky, anak Vanessa Angel-Bibi itu menerangkan poin dari pertemuan musyawarah di rumah Thariq Halilintar yang dimaksud. Kala itu menurut Fuji, Batara Ageng berjanji mau mengembalikan uang yang menjadi hak Fuji dari hasil kerjanya. Sayang Batara tidak merealisasikan janji itu.
Fuji juga menyebut tidak ada perjanjian tertulis dalam pertemuan tersebut. Hanya janji lisan dari Batara Ageng kepada pihak Fuji di rumah Thariq Halilintar.
"Nggak (ada perjanjian tertulis), dia (Batara) bilang mau ngembaliin tapi tidak ada," tambahnya.
Batara Ageng membantah kesaksian Fuji tersebut. Dia menyebut mulai bekerja dengan Fuji sejak Desember 2021, namun baru resmi dibuatkan kontrak kerja pada Januari 2022.
Sementara perempuan bernama Fujianti Utami mengklaim kontrak kerja dengan Batara dimulai sejak Januari 2022 dan berakhir 2023.
"Keberatan, ada yang tidak benar. Pertama soal pekerjaan, dikontrak kan Desember 2021 sampai Desember 2022, satu tahun. Jadi (kontrak yang dimulai) Januari 2022 sampai Juli 2023 itu tidak benar. Lalu Desember 2022, di rumah Thariq, kita buat perjanjian. Di situ ada nominal angka. Ada beberapa poin larangan yang tidak boleh dikerjakan. (Sementara itu) surat piutang adanya 2022, saya tidak diberikan kertas salinan itu. Hanya ada di Fuji," balas Batara.
Di akhir, pihak Fuji maupun Batara tetap pada keyakinan dan kesaksian mereka masing-masing.