Sean 'Diddy' Combs Ditangkap karena Kasus Kekerasan dan Pelecehan

Meski dakwaan resmi belum diumumkan, penangkapan ini merupakan kelanjutan dari penyelidikan yang sudah berlangsung sejak tahun lalu. Agnifilo jelas-jelas gak puas dengan langkah kejaksaan, mengatakan kliennya dijadikan target penuntutan yang gak adil.
Menurutnya, Diddy sudah bekerja sama dalam penyelidikan dan bahkan pindah ke New York pekan lalu untuk bersiap menghadapi dakwaan.
"Kami kecewa dengan keputusan ini. Sean 'Diddy' Combs bukanlah penjahat. Dia adalah ikon musik, pengusaha sukses, pria keluarga yang penyayang, dan sudah menghabiskan 30 tahun membangun kerajaan," ujar Agnifilo dalam pernyataannya.
Kasus ini gak cuma soal tuduhan kekerasan, tapi juga pelecehan seksual serta aktivitas ilegal lainnya yang Diddy kabarnya lakukan. Tuduhan-tuduhan ini mulai muncul sejak November 2023. Sejak itu, Diddy sudah menghadapi delapan tuntutan hukum.
Gak main-main, rumah Diddy juga sempat digeledah pihak berwenang pada Maret 2024, karena dia diduga terlibat dalam kasus perdagangan manusia dan pencucian uang.
Yang menarik, Diddy baru-baru ini menjual mayoritas saham di perusahaan media Revolt yang ia dirikan pada 2013. Langkah ini menimbulkan spekulasi, apakah penjualan itu ada hubungannya dengan kasus hukum yang sedang dihadapinya?
Bisa jadi, ini upaya untuk melindungi asetnya sebelum masalah hukum ini semakin dalam.
Jaksa AS untuk Distrik Selatan New York, Damian Williams, juga mengonfirmasi penangkapan ini dan mengatakan dakwaan resmi akan dibuka pada Selasa (17/9).
Jadi, sepertinya dalam beberapa hari ke depan, kita bakal dapat update lebih lanjut soal kasus ini.
(dar/wes)