Pengacara Keberatan Yudha Arfandi Disebut Bohong Oleh Saksi Ahli

Berdasarkan keterangan Divisi Humas Polri, tes poligraf adalah untuk menguji kejujuran seseorang melalui reaksi tubuh. Poligraf juga dikenal sebagai psycho physiological deception detection atau deteksi kebohongan seseorang melalui gejala psikis yang membangkitkan reaksi fisiologis atau reaksi kebohongan.
"Ya, itu sangat terganggu ya. Karena Poligraf itu merupakan instansi dari kepolisian. Secara normatif katanya dia mandiri. Tetapi secara kejiwaan pasti akan apa yang dikehendaki penyidiknya ya dipenuhi. Kalau pendapat saya ya, jadi hal-hal yang dibilang bahwa dia independen itu normatif. Tidak setuju," kata Dailun di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada Senin (26/8/2024).
Dailun Sailan menambahkan, saat tes Poligraf yang dilakukan kliennya terkesan mendadak. Sehingga memengaruhi kondisi psikologis Yudha Arfandi yang belum siap dan akan menimbulkan rasa kecewa.
Sebelumnya dalam kesaksiannya, Aji Febriyanto Ar-Rosyid mengungkapkan bahwa tes poligraf dari Yudha terindikasi berbohong. Ada dua isu yang diuji untuk mengetes kejujuran atau kebohongan dari Yudha yaitu browsing CCTV Kolam renang juga soal pemukulan terhadap Tamara Tyasmara.
"Untuk hasil yang kita simpulkan adalah terindikasi bohong Yang Mulia. 'Apakah kamu membrowsing CCTV sebelum Dante meninggal?' jawabnya tidak. 'Apakah kamu browsing CCTV kolam renang sebelum meninggalnya Dante?' jawabannya juga tidak. 'Apakah kamu membrowsing CCTV sebelum Dante tewas?' Tidak," ucap Aji dalam kesaksiannya.
Selain itu ketika ditanyakan soal pernah melakukan kekerasan pada Tamara, lagi-lagi Yudha juga menjawab tidak.
"'Apakah kamu pernah memukul tubuh Tamara, apakah kamu pernah memukul tubuh Tamara di mobil dan di rumah, apakah kamu pernah memukul tubuh Tamara pada saat kejadian?' Jawabannya? Tidak," tambah Aji.
Aji menyebut kebohongan teruji dari alat uji sensor yang hasil tesnya 93 persen akurat.
"Kita letakkan tiga alat sensor pernapasan, kita pasangkan di perut dan dada. Kardio kita lakukan di tengah. Sensor kelenjar telinga, kita letakkan di jari sebelan kanan. Masing-masing ada grafik (dari alat sensor) dari pernapasan dan itu ada analis kemudian dia sensor," pungkas Aji.
(fbr/wes)