Isak Tangis dari Sumatera Disampaikan Langsung Oleh Viky Sianipar
Bukan cuma sekadar manggung, Viky ternyata baru saja mendarat dari lokasi bencana. Ia menceritakan pengalaman langsungnya melihat kondisi di lapangan yang disebutnya sangat memprihatinkan.
"Macem-macem lah, ada yang ngumpulin bantuan juga ke lokasi. Baru kemarin, ini baru banget pulang. Parah banget kondisinya, gila," ujar Viky, Selasa (16/12/2025).
Viky mengunjungi daerah Tarutung hingga Barus. Menurutnya, kondisi warga di sana sempat terisolasi selama seminggu tanpa kontak dengan dunia luar.
Namun, ada satu hal yang bikin Viky miris sekaligus gemas. Ia menyoroti soal bantuan logistik yang menumpuk tapi tidak tepat guna. Banyak donatur mengirimkan mie instan, padahal warga kehilangan segalanya, termasuk peralatan dapur.
"Yang mau bantu banyak, tapi semuanya seragam ngasih makanan, ngasih Indomie. Mau masak di mana? Enggak ada panci, enggak ada apa," curhat Viky.
"Iya, jadi kayaknya bantuan juga gak terkoordinir. Pokoknya super chaos lah, chaos banget parah," tambahnya.
Lebih lanjut, Viky mengaku sangat emosional melihat dampak bencana kali ini. Menurutnya, apa yang terjadi di Sumatera bukan sekadar faktor cuaca, melainkan ada andil 'keserakahan' manusia yang merusak alam.
"Sangat lah, sangat lah (emosional). Karena kan ini apa ya, lebih ke akibatnya gitu lho. Ini bencana, hujannya hujan normal gitu lho, kondisi tanahnya tidak normal," tegasnya.
"Akhirnya yang tidak berdosa jadi korban gitu lho, dari keserakahan ini. Ngeri banget," tutup Viky.
Viky bukan semata-mata hanya hadir sebagai salah satu donatur saja. Melainkan dia turut merasakan bencana itu karena kampung halamannya di Medan, turut menjadi korban.
(pig/aay)











































