Radiohead Vakum 7 Tahun, Thom Yorke: Musik Itu Menyakitkan

Jakarta - Setelah lama menghilang dari panggung, misteri soal Radiohead yang vakum akhirnya terjawab langsung dari sang frontman, Thom Yorke. Bukan karena jenuh dengan industri, bukan juga karena drama internal, melainkan karena duka dan kelelahan emosional yang selama ini ia pendam.

Dalam wawancaranya bersama The Times, Thom Yorke mengenang momen terakhir A Moon Shaped Pool Tour yang ditutup di Philadelphia pada Agustus 2018. Di mata fans, konser-konser itu terasa magis. Tapi di balik layar, Thom Yorke justru mendengar 'alarm' dalam dirinya.

"Kurasa roda (band) sedikit lepas, jadi kami harus berhenti," katanya, dikutip pada Kamis (30/10/2025).

"Penampilan terasa luar biasa, tetapi rasanya seperti, mari kita hentikan sekarang sebelum kita berjalan jatuh dari tebing ini," lanjutnya.

Absennya Radiohead selama tujuh tahun ternyata berjalan seiring dengan masa terberat dalam hidup Thom Yorke. Sang vokalis kehilangan istri pertamanya, Rachel Owen, di penghujung 2016, sebuah luka yang tak sempat ia proses secara utuh karena harus tetap tampil.

"Saya memang perlu berhenti, karena saya belum benar-benar memberi diri saya waktu untuk berduka," ujar musisi 57 tahun itu.

Trauma itu kemudian merembes ke musik yang selama ini jadi tempat ia bersandar.

"Kesedihan saya muncul dengan cara yang membuat saya berpikir, saya harus menyingkirkan ini (dari panggung)," imbuhnya.

Alih-alih menjadi terapi, musik justru memicu rasa sakit baru.

"Ada titik-titik dalam hidup saya di mana saya mencari hiburan dalam musik dan bermain piano, tetapi itu benar-benar menyakitkan. Secara fisik. Musik itu menyakitkan, karena Anda sedang melalui trauma," ungkapnya.

Kini, di tengah berbagai proyek sampingan seperti The Smile dan scoring film, Thom Yorke mulai kembali menemukan ritme hidupnya. Fans tentu berharap semua ini adalah jalan menuju kembalinya Radiohead ke studio dan panggung yang mereka tinggalkan terlalu lama.

(dar/aay)

---