Perusahaan yang Didanai Bos Spotify Bantah Teknologinya untuk Serangan Palestina

Sebab belum lama ini, CEO Spotify, Daniel Ek dikabarkan mendanai perusahaan teknologi berbasis drone dan AI untuk mengembangkan militer. Perusahaan itu diketahui bernama Helsing yang kemudian memberikan tanggapannya.
"Saat ini kami melihat informasi yang salah menyebar bahwa teknologi Helsing digunakan di zona perang selain Ukraina. Ini tidak benar," kata mereka, dilihat detikcom pada website Helsing, Rabu (15/10/2025).
"Teknologi kami diterapkan ke negara-negara Eropa hanya untuk pencegahan dan pertahanan terhadap agresi Rusia di Ukraina," lanjutnya.
Sebelumnya ramai sekali musisi menarik diri dari Spotify, termasuk beberapa band di Indonesia. Ada Majelis Lidah Berduri dan yang terbaru adalah Seringai.
Wendi Putranto, Manajer Seringai, menjelaskan keputusan Seringai tarik semua lagunya di Spotify.
"Betul, hanya mundur dari Spotify. Tapi masih tersedia di streaming platform musik lainnya kok," kata Wendi Putranto kepada detikcom, Selasa (14/10/2025).
Baca juga: Seringai Cabut dari Spotify |
Alasan Seringai mantap untuk mundur karena kabar tentang investasi besar-besaran petinggi Spotify untuk pengembangan militer. Dari sini, Spotify diduga mendukung penuh peperangan yang berbeda jalur dengan Seringai dan musiknya.
"Karena Daniel Ek (CEO Spotify), terbukti melakukan investasi (sebesar 600 juta Euro) ke perusahaan teknologi drone & AI untuk pengembangan militer. Band members Seringai dan seluruh karya yang diciptakan oleh mereka menolak terafiliasi dengan kegiatan tersebut maupun menolak mendukung peperangan," tulis Wendi Putranto dalam chat-nya.
Selain dua band tersebut, ada juga Frau dan Morgensoll yang memilih untuk hengkang dari platform musik itu dan memilih wadah lain untuk menyajikan katalog musik mereka.
So, kalau menurut kamu gimana nih?
(pig/dar)