Konser Kelar Cepat Jadi Kemewahan Bagi Fans Musik Australia

Menariknya, ada satu kesamaan yang bikin para penonton musik alternatif dan heavy jadi senyum-senyum merasa lebih puas: konsernya kelar gak lebih dari pukul 10 malam. Banyak yang bilang, ini adalah "kemewahan" yang nggak mereka sadari ternyata sangat dibutuhkan.
Biasanya, konser live baru selesai sekitar pukul 11 malam. Memang sih, jam segitu masih wajar. Penonton bisa datang habis berkegiatan di hari kerja, sempat nonton band pembuka, sampai menikmati penampilan utama sekitar 90 menit sampai 2 jam.
Tapi buat mereka yang sekarang sudah mulai akrab sama jam tidur lebih awal, pulang terlalu larut itu cukup bikin sengsara.
Apalagi setelah konser selesai, perjuangan belum kelar. Harus berebut keluar dari kerumunan, cari parkiran hingga rebutan naik transportasi umum. Alhasil, pulang ke rumah pukul 12 malam itu udah termasuk hoki.
Tambah waktu buat santai sejenak, kadang termasuk scroll media sosial sebelum tidur, ujung-ujungnya baru bisa merem sekitar pukul 1 pagi. Kalau besoknya harus kerja, jelas jadi beban berat.
Nah, di konser The Dillinger Escape Plan, banyak penonton ngerasa lega banget. Mereka bisa jalan keluar, nyetir pulang, bahkan siap tidur sebelum pukul 11 malam. Sama halnya dengan tur The Used. Sebuah tulisan di Blunt Mag, dikutip pada Selasa (26/8/2025), menyebut sensasi ini benar-benar terasa kayak napas segar.
Memang sih, gak semua konser bisa kayak gini, dan itu bisa dimengerti. Tapi faktanya, penonton berharap makin banyak school night shows alias konser malam hari di hari kerja yang selesai lebih cepat.
Selain bisa punya waktu istirahat lebih panjang, mereka juga bisa sedikit meringankan rasa pegal-pegal tubuh dan gak bangun di pagi hari dengan kondisi yang berat banget.
Kamu yang suka nonton konser, merasakan hal ini juga gak sih?
(dar/wes)