Nuansa Pop Rock Era 2000-an dalam Balutan Suara Khas Zhafari

Pingkan Anggraini
|
detikPop
Musisi Zhafari
Musisi Zhafari. Foto: Istimewa
Jakarta - Bicara soal pop rock di dekade 2000-an, mungkin nama-nama seperti Peterpan, Nidji, atau Sheila on 7 akan mudah terbesit di kepala kita. Tapi menjadi terasa sulit kalau membayangkan band atau musisi terbaru dengan nuansa musik pop-rock belakangan ini.

Nah hal ini yang mendorong musisi baru bernama Zhafari untuk memulai project solonya, dalam keterangan pers yang diterima detikpop pada Minggu (25/5/2025). Semua itu dicoba dengan menghadirkan kembali nuansa musik pop rock yang sangat kental.

Nama Zhafari bukanlah musisi baru. Ia lebih dulu dikenal sebagai vokalis dari band Voxxes sejak 2019.

Sepanjang kariernya, berbagai macam kegelisahan yang dirasakan oleh Zhafari telah disampaikannya dengan baik bersama Voxxes. Tapi ada satu ruang kecil yang begitu personal dan belum pernah tersentuh, yaitu apa yang dirasakannya sebagai Zhafari seorang diri.

Dari situ, lahirlah project solo yang jadi sisi paling personal dari Zhafari.

"Sebenarnya aku gak pernah mikirin genre apa yang lagi jarang atau tren. Aku berusaha untuk jujur aja karena aku menulis dan berkarya sendiri sehingga ingin membawanya ke level yang lebih personal," ujar Zhafari.

Secara garis besar, materi yang coba disampaikan oleh pria berusia 28 tahun itu hal yang gak asing di telinga kita. Pop rock Indonesia tahun 2000-an dengan lirik sederhana.

"Tahun lalu setelah aku selesai menulis album kedua dari Voxxes, di kepala aku masih sangat penuh dengan berbagai cerita yang belum tersampaikan. Jadi aku coba ceritakan dengan cara lain karena mayoritas lagu Voxxes itu berbahasa Inggris, project solo aku hadir dengan lirik bahasa Indonesia yang sederhana. Dan jadi-lah Bunga sebagai single perdanaku," jelas Zhafari.

Untuk mengawali debut project solonya, Zhafari merilis sebuah single perdana yang berjudul Bunga. Di single terbarunya, Zhafari mengangkat tema romansa dari sudut pandang yang cukup berbeda.

Bunga hadir sebagai rangkuman dari perasaan yang nyata untuk menunggu kehadiran seseorang dengan tantangan yang akan dihadapi.

Meskipun sudah lama tidak menulis lirik dalam format bahasa Indonesia, Zhafari terus mendobraknya untuk melahirkan Bunga dengan lirik yang sederhana dan mudah dimengerti.


(pig/tia)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO