Cecil Yang Puji Garam dan Madu: Bukan Hip Hop Dangdut, Tapi Terobosan Keren!

Dicky Ardian
|
detikPop
Cecil Yang
Foto: Cecil Yang
Jakarta - Lagu Garam dan Madu belakangan lagi naik daun banget. Gak cuma jadi topik hangat di tongkrongan anak musik, tapi juga mulai memunculkan diskusi soal genre baru yang mungkin bakal ngacak-ngacak industri: hip hop dangdut.

Dan salah satu musisi yang gak mau ketinggalan ngasih komentar soal ini adalah Cecil Yang, rapper muda yang selalu punya kuping tajam buat tren-tren baru di dunia musik urban lokal.

Cecil langsung blak-blakan soal pendapatnya. "Keren sih," katanya.

"Gak kepikiran bisa nyampurin instrumen tradisional dan lirik yang relate sama konflik cinta remaja... bagus sih, terobosan yang baik."

Siapa sangka kombinasi gamelan, beat hip hop, dan lirik galau bisa jadi banger yang nongkrong di playlist Spotify kita sekarang?

Meski banyak yang langsung kasih label hip hop dangdut ke lagu ini, Cecil punya opini beda. Menurutnya, lagu ini lebih cocok disebut hip hop koplo.

"Gak masuk ke dangdut, sih," ujarnya santai. "Tapi bagus banget."

Pernyataan ini makin memperkuat kenyataan bahwa genre sekarang udah cair banget. Musik udah bukan soal definisi kaku lagi, tapi soal rasa, eksperimen, dan sejauh mana bisa nyambung sama pendengar.

Kalau kamu masih bingung di mana letak hip hop-nya di Garam dan Madu, tenang, Cecil bantu jelasin.

"Mungkin di ketukannya," katanya.

"Aku bukan expert ya, tapi mungkin di ritme dan pendekatannya. Yang jelas sih ada sentuhan urban sound yang fresh banget."

Lebih dari sekadar lagu catchy, Garam dan Madu menurut Cecil juga bisa jadi pintu masuk buat genre hybrid yang mengangkat musik lokal ke level yang lebih global.

"Ini langkah progresif," tegasnya.

"Bisa mewakili identitas Indonesia tapi dikemas modern."


(dar/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO