Lazim Tampilkan Amarah Versi Post Punk di Lagu Sinis

Sebagai band kelas pekerja, Lazim bukan hanya ingin menggebrak panggung, tetapi juga mewakilkan rasa juang para rakyat sub-urban di tengah hiruk-pikuk kehidupan zaman sekarang.
Nah single Sinis lahir dari sebuah jam session di sebuah studio kecil di Jakarta yang kemudian berkembang dari melodi dasar hingga menjadi komposisi yang matang dan emosional. Dengan lagu tersebut, Lazim mengangkat tema yang dekat dengan realitas banyak orang, terutama mereka yang baru menginjak usia seperempat abad, sebuah periode yang penuh dengan keraguan.
Dalam momen ini, Lazim juga dengan jujur mencerminkan kemarahan akibat dilema universal: antara mengikuti aturan atau tetap setia pada nilai-nilai pribadi, tertera dalam keterangan pers yang diterima detikpop, Rabu (12/3/2025).
Menghadirkan nuansa gelap dalam setiap alunan musiknya, Sinis berisikan lirik yang dipenuhi pesimisme dalam bahasa yang lugas; memaksa pendengar untuk merenung di rumah yang sudah lama tak terjamah.
Tak hanya itu, untuk musiknya, Lazim meramu nuansa shoegaze dan grunge pada gitar, post-punk pada bass, dan drum serta vokal yang menghidupkan kembali semangat rock Indonesia awal 2000-an. Prosesi rekaman dilakukan di Palm House Studio, Pejaten, Jakarta Selatan, studio yang juga menjadi saksi lahirnya karya dari Kelompok Penerbang Roket, The Panturas, dan Kalulla.
Baca juga: Gebrakan Baru dari Radja Usai Lagu Apa Sih |
Untuk mixing dan mastering, Lazim menggandeng Firas Aditya yang juga personil dari band Rachun. Lalu proses pengerjaan dilakukan di Studio Potlot.
Penasaran dengan lagunya? Kamu bisa langsung cek di digital streamin platform ya.
(pig/dar)