Grammy Awards dan Optimisme Pasca LA Terpanggang

Hampir setiap jeda iklan selama acara menyertakan penghormatan terkait dengan kebakaran. Rekaman lingkungan yang terbakar atau tampilan dalam toko skate atau usaha kecil yang hancur dalam kobaran api.
Gambar-gambar kehancuran memotret Los Angeles tampak kayak sebuah set film apokaliptik ala Hollywood. Langit kota para malaikat itu berwarna oranye dipenuhi asap.
Tampilan-tampilan yang mengerikan itu mengingatkan kita pada puisi karya Bertolt Brecht, penyair dan penulis naskah drama asal Jerman yang juga dikenal sebagai Marxis terkemuka. Bahkan karena ideologinya itu, dia harus cabut dari Jerman di zaman Nazi.
"Find, contemplating Hell, that it must be even more like Los Angeles..." demikian bunyi kutipan puisi Contemplating Hell.
Dua puluh sembilan orang tewas dan lebih dari 16.000 rumah dan bisnis hancur, bahkan seluruh lingkungan kini menjadi abu. Banyak seniman dan profesional industri termasuk di antara mereka yang kehilangan rumah dan studio.
CEO Recording Academy Harvey Mason Jr. menyoroti dampak ekonomi, dengan mencatat ribuan orang bergantung pada pekerjaan yang berhubungan dengan Grammy, khususnya di industri jasa. Makanya Grammy gak bakal dibatalkan di tengah tragedi itu.
"Membatalkan, mendorong, memindahkan gak bakal menghasilkan apa yang kita lakukan bersama," katanya.
Sebagian besar karpet merah dipenuhi dengan tanda-tanda penggalangan dana dan latar belakang dengan kode QR ke situs web Grammy tempat orang dapat menyumbang.
Grammy Awards dibuka dengan penampilan khusus band Los Angeles, Dawes, dua bersaudara yang rumahnya hancur dalam kebakaran.
Duo ini bergabung di atas panggung dengan pemenang Grammy termasuk Sheryl Crow, John Legend, Brad Paisley dan Brittany Howard, membawakan lagu klasik Randy Newman I Love LA.
"Bagi banyak musisi, kita merasa gak berdaya karena gak tahu bagaimana membantu. Kami benar-benar ingin terlibat, jadi ini benar-benar momen yang sangat membanggakan bagi kami," kata dua bersaudara Dawes.
Bruno Mars dan Lady Gaga menyanyikan lagu klasik Mamas & the Papas, California Dreamin' dengan penuh semangat. Selama segmen khusus menghormati mendiang Quincy Jones, Stevie Wonder menyanyikan We Are the World bersama paduan suara siswa dari dua sekolah yang hilang dalam kebakaran.
Red Hot Chili Peppers, band yang identik dengan LA, juga naik panggung. Penonton Grammy bernyanyi bersama Chad Smith dan Anthony Kiedis dalam penampilan dadakan dari lagu hit mereka Under the Bridge.
Kekuatan musik dijadikan buat menyembuhkan, membangun kembali, dan menyediakan layanan bagi orang-orang yang membutuhkan.
(nu2/tia)