Bawa Energi Ubud, Matter Mos Gabungkan Rap dan Surealisme di Talisman

Inspirasi untuk lagu ini ternyata datang dari masa tinggalnya di Ubud selama enam bulan.
"Selama di Ubud, gue banyak ketemu orang-orang hippies yang percaya sama hal-hal penyembuhan atau tabib alias talisman. Dari situ, gue mulai dapet banyak ide buat lagu ini," kata Matter Mos.
Lagu ini beda dari karya-karyanya yang terdahulu. Kalau lagu-lagu sebelumnya banyak mengangkat tema tentang pencarian jati diri, lingkungan, sampai politik, kali ini Matter Mos ngebawa suasana yang lebih chill, meskipun liriknya tetap sarat makna.
Matter Mos mengaku di sini bener-bener bebas mengeksplorasi lirik surreal dengan makna ganda. Salah satunya adalah frasa 'no fret macam Rhoma' yang bisa diartiin 'jangan khawatir' dalam bahasa Inggris, tapi juga merujuk pada gitar unik milik legenda dangdut, Rhoma Irama, yang gak pakai kepala di ujung fret.
Makna ganda di tiap lirik ini membuat Talisman jadi semacam karya hip-hop yang bisa dicerna santai, tapi juga dalam kalau kamu dengerin lebih seksama. Matter Mos juga berharap pendengarnya bisa nangkep makna lirik ini secara bebas sesuai interpretasi mereka.
"Gue pengen bikin lagu yang surrealis, tiap verse-nya punya makna tersembunyi, dan berharap pendengar bisa dapet pesan sesuai versi mereka," ungkap rapper yang punya nama asli Fadhil ini.
Soal sound, Matter Mos bener-bener all out! Beat di Talisman ini ternyata udah mulai digarap sejak tahun 2022, dan dia melibatkan banyak elemen, termasuk sampling dengan nuansa Timur Tengah.
Setelah melalui proses recording, lagu ini juga dapet polesan dari produser Mardial, dengan sentuhan akhir dari Greybox yang bikin hasilnya makin solid. Hasil akhirnya, Talisman terdengar penuh dengan gendang dan rebana yang nge-groove, makin bikin lagu ini unik.
Nggak berhenti di situ, Matter Mos juga punya rencana buat menggabungkan Talisman dan rilisan-rilisan sebelumnya dalam album penuh yang bakal keluar tahun depan.
(dar/pus)