Tantangan Dunia Musik Masa Kini

Jakarta - Dunia musik masa kini punya banyak tantangan. Jika dulu masanya kaset dan mengirimkan demo lagu ke berbagai label dengan cara lama, kini musik makin canggih dengan masanya yang kian ngetren.

Di balik dunia musik yang makin berkembang dan punya banyak regenerasi, masih ada satu atau dua hal yang paling menantang. Apakah itu?

Sekretaris Umum Federasi Serikat Musik Indonesia (FESMI), Febrie, ngomong kalau sepanjang kariernya dia ngalami peralihan dari analog ke digital.

Baca juga: Semua Akan Baik-baik Saja Kata Jason Ranti di Hari Musik

"Yang aku alami ke cara promosiin dan peralihannya. Aku pertama kali keluar tahun 2009 selalu bikin demo ke label-label. Tahun 2012, masih ada lah ke label, promo ke media-media, di-cover majalah, radio, dan media sosial semuanya masih lewat berita," kenang Febri HiVi saat diskusi di Lotte Alley, Kuningan, Jakarta Selatan.

Kini peralihan dunia musik berubah semuanya. Jika bicara soal promosi, banyak yang sekarang pakai jasa konten kreator.

"Demo kirim karya ke label juga digital," katanya.

Yovie Widianto juga ngomong hal serupa. Seakan mengamini, dunia musik masa sekarang ada banyak lagu yang streaming jutaan. Video musiknya juga ditonton jutaan kali di channel YouTube.

"Artinya, ada rasa cinta yang sangat besar dari penggemar musik. Itu yang saya banggakan dari dunia musik Indonesia," kata Yovie.

Baca juga: Setop Bilang Musik Kekinian Gak Enak!

Nah, seharusnya itu bisa jadi 'mesin penghasil cuan' secara ekonomi. "Artinya ekonomi dan ekosistem ini bisa menghasilkan secara penghasilan. Apapun itu juga bisa, kalau Indonesia dari tambang dan minyak bumi, tapi ini dari seniman Indonesia," ungkapnya.

Seharusnya di masa terkini yang serba canggih dan musik mudah didengarkan lewat platform manapun, ada banyak kelebihan plus-nya.

"Setiap zaman punya keuntungan masing-masing, dan ini yang perlu disiasati," pungkasnya.

(tia/mau)

---