The Eras Tour Singapura Day 6: Oh Gini Rasanya Jadi Bagian dari Sejarah!

Atmi Ahsani Yusron
|
detikPop
Taylor Swift Boyong Chef Michelin Khusus Konser The Eras Tour
Taylor Swift. Dok. Daily Mail
Jakarta - Taylor Swift akhirnya merampungkan konser The Eras Tour di Singapura setelah 6 show di Singapore National Stadium. Show pertama dimulai 2 Maret, berlanjut ke 3 - 4 Maret, rehat sejenak dan baru dimulai lagi pada 7, 8, dan ditutup pada 9 Maret 2024. Panggung terakhir ini nggak cuma meriah tapi juga bersejarah.

Puluhan ribu Swifties sudah berkumpul di sekitar area konser sejak siang, menikmati waktu menunggu dengan berfoto-foto, memamerkan merchandise resmi yang mereka baru beli, atau sekadar melakukan peragaan busana. Kostum yang mereka kenakan hari itu benar-benar dipersiapkan dan sesuai tema.

Tiap era dari album Taylor Swift ditampilkan oleh para penggemar mulai dari album self-titled, Red, sampai Midnight ada. Yang paling banyak terlihat tentunya Friendship Bracelets yang dibagikan secara cuma-cuma oleh segelintir fans kepada fans lain. Satu orang bisa pakai lebih dari 10 gelang loh!

Terlepas dari ribuan orang di kawasan National Stadium, yang nggak hanya datang dari Singapura saja, kondisi antrean dari awal hingga akhir konser sangat kondusif. Cuaca yang tidak terlalu terik juga sangat mendukung siang menuju sore itu. Cocok buat foto-foto di sekitar lokasi, nyaman juga buat antre masuk arena konser.

Konser The Eras Tour di Singapura dimulai sejak pukul 6 sore waktu setempat. Sabrina Carpenter tampil sebagai featuring artist dan membuka konser ini dengan karya-karya andalannya.

Sabrina Carpenter membawakan lagu-lagu dari album 'emails i can't send' dan satu lagu cover dari soundtrack Glease 'Hopelessly Devoted To You'. Solois jebolan Disney Channel itu sempat mengucapkan terima kasih dan selamat tinggal dari atas panggung karena itu juga akan jadi penampilan terakhirnya di National Stadium.

Sabrina Carpenter tampil sekitar 45 menit. Beberapa lagu viralnya dinyanyikan termasuk Feather dan Nonsense. Dia juga membawakan Read My Mind, Tornado Warnings, Fast Times, dan Vicious.

Setlist ini sebenarnya pernah juga dia tampilkan waktu manggung di WTF di Jakarta tahun lalu. Nevertheless, senang banget bisa lihat Sabrina Carpenter lagi dari panggung lebih besar meski dari kejauhan!

Ada waktu 15 menit jeda antara panggung Sabrina Carpenter dengan Taylor Swift. Momen itu dimanfaatkan oleh Swifties buat beli makanan dan minuman (dan boleh dibawa ke tempat duduk) atau sekadar ke toilet. Setelah mendekati waktu konser, layar menampilkan countdown The Eras Tour dan fans udah nggak bisa tahan lagi. Semua orang mengerahkan seluruh energi mereka buat teriak. 30....29...28.....5...4...3...2...1

Singapore National Stadium yang berisi lautan manusia itu terasa terbakar tapi nggak panas dan gerah sampai bikin nggak nyaman. Lampu dari gelang yang dibagikan mulai menyala mengikuti sinyal dan beat musik yang sedang terdengar. Meski dari Cat 5 (kelas termurah, posisi tertinggi di stadion) pun, sistem suara di stadion ini benar-benar jelas dan jernih.

Setiap sudut venue dipastikan bisa mendengar suara dari atas panggung dengan baik sehingga pengalaman konser mereka pun jadi terjamin. Ketika Taylor Swift muncul... dahlah... Swifties seperti lepas kendali!

The Eras Tour sangat padat dengan penampilan dan minim chit-chat. Video jeda antara segmen pun dibuat cukup singkat dan to the point tanpa harus membuat fans menunggu terlalu lama. Tapi setiap kali ada momen ngobrol, Taylor Swift juga memanfaatkannya dengan sangat baik.

Seperti ketika dia menyinggung soal dirinya jadi artis perempuan pertama dalam sejarah Singapore National Stadium yang tampil sebanyak 6 panggung, mengundang lebih dari 267 ribu penonton dari dalam dan luar negeri.

"Kita membuat sejarah malam ini. Aku sebagai satu-satunya penyanyi perempuan yang tampil 6 show di stadion ini, dan lebih dari 250 ribu dari kalian yang menghadiri acara ini selama 6 hari," katanya.

Swifties lalu menyambut itu dengan teriakan yang luar biasa memekakkan telinga.

Terbagi dalam segmen-segmen berbeda, Taylor Swift menampilkan lagu-lagu sepanjang kariernya dalam The Eras Tour. Dimulai dari era Lover dan ditutup dengan Midnight.

Semua Swifties yang mulai menyukai Taylor Swift dari salah satu era tersebut dijamin bisa menikmati waktu dengan sangat luar biasa Sabtu (9/3/2024) malam. Lagu-lagu dari album pertama Taylor Swift pun, seperti Tim McGraw, dia bawakan di sesi akustik dan aksi itu mengundang reaksi yang bergemuruh di stadion.

Dari kualitas audio dan visual sampai atmosfer yang dipersembahkan oleh The Eras Tour sangat majestic dan bikin speechless. Apa yang ditampilkan oleh sang artis dan tim dancer/band di atas panggung semakin disempurnakan dengan efek cahaya lampu yang bersinar dari gelang-gelang fans.

Sesuai era, warna lampunya akan berubah (merah menyala ketika era Red, jadi ungu saat mulai memasuki era Midnight dengan lagu Lavender Haze). Lampu-lampu dari gelang ini juga membentuk pepohonan hutan untuk era Folklore, hingga berubah jadi hati besar berwarna pink di tribun saat Taylor Swift membawakan lagu-lagu era Lover.

Perasaan yang dihadirkan dari awal sampai akhir The Eras Tour ini juga sangat-sangat beragam dan mendalam. Rasanya setiap era dari album Taylor Swift punya cerita sendiri nggak cuma buat sang artis tapi juga fans.

Mau nggak mau, selama konser itu, di antara teriakan-teriakan heboh fans itu, mereka juga mengenang masa-masa lalu yang mungkin nggak nyaman buat dikenang, sebagian lain mungkin akhirnya punya momen untuk melepaskan. Semua itu terangkum jadi satu dalam gelaran bersejarah yang mungkin nggak akan terulang lagi ini.




(ass/ass)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO