×
Ad

Duet Angga Yunanda dan Dodit Mulyanto Jadi Anak Kembar di Sebelum Dijemput Nenek

Febryantino Nur Pratama - detikPop
Jumat, 19 Des 2025 19:30 WIB
Foto: Muhammad Aditya Dzaky Reinaldi/detikcom
Jakarta -

Rapi Films kembali menghadirkan film horor komedi terbaru berjudul Sebelum Dipanggil Nenek. Film yang dijadwalkan tayang pada 22 Januari mendatang, memasangkan aktor muda Angga Yunanda dengan komika Dodit Mulyanto sebagai saudara kembar tidak identik.

Dodit Mulyanto mengungkapkan bahwa awalnya ia sempat ragu mengambil peran sebagai kembaran Angga Yunanda. Namun, setelah melalui proses pelatihan akting dan penyamaan gestur, ia akhirnya merasa percaya diri bahwa penampilan fisiknya dalam film ini bisa mengimbangi lawan mainnya tersebut.

"Karena ternyata yang dihadirkan untuk seorang Dodit bukan hanya lucunya kan? Jadi yang dihadirkan di sini saya bukan hanya lucu tapi ganteng saya. Mungkin Anda di sini meremehkan kekembaran saya. Jadi ada proses pelatihan akting jadi di situ kami membandingkan gestur sampai titik balik saya akhirnya kembar itu suatu ada yang bisikin telinga saya waktu saya sarapan," kata Dodit Mulyanto di acara Perilisan Poster dan trailer filmSebelum Dipanggil Nenekyang berlangsung di Metropole, Cikini, Jakarta Pusat pada Jumat (19/12/2025).

Bahkan Dodit mengaku dipanggil suaminya dengan oleh Shenina Chinamon istri dari Angga. Sehingga ia merasa yakin sebagai kembaran Angga.

"Waktu saya itu titik balik saya, awalnya saya juga tidak yakin bukan kembaran saya tapi setelah itu pagi-pagi itu titik balik saya ada yang bisikin telinga saya 'Pagi suami', saya noleh, 'Shenina, iya Angga di sana'," kata Dodit disambut tawa.

Untuk membangun chemistry yang kuat sebagai saudara kembar, Dodit dan Angga kerap menghabiskan waktu bersama di lokasi syuting.

Selain menyamakan menu makanan sehari-hari untuk mendalami peran masing-masing sebagai orang desa dan orang kota, mereka juga rutin bermain permainan papan untuk mempererat kedekatan.

"Jadi tebu itu filosofinya manis terus membuat gigi bersih, tapi diabetes. Biangnya gula. Tapi gimana ngebangun chemistrynya sama Angga selain menyamakan menu-menu makanan, ya kita main games bareng. Dia selalu bawa alat-alat game, board game gitu, Ludo gitu yang aku kalah terus gitu tapi aku ngeerti di balik mengalahkanku itu Angga emang curang gitu," tambah Dodit.

Ia juga harus melakukan penyesuaian penampilan yang cukup drastis agar terlihat meyakinkan saat bersanding dengan Angga dalam satu layar.

"Soalnya kan di sini aku harus nurunin kegantengan kan," Jadi ini aku awalnya mau nerima job ini aku tanya dulu ke make up, loh terus nanti aku kan kayak gini Mbak, dia ganteng aku manis kan. Jadi gimana biar kembar? Tenang Mas, nanti Mas Dodit dimake-up, Angga dimake-down. Harapannya ketemu di tengah tapi kok sulit sekali," tutur dodit

Di sisi lain, Angga mengaku tertantang karena ini merupakan pengalaman pertamanya bermain dalam genre komedi horor.

"Halo teman-teman semua. Pastinya senang banget gitu ya karena ini momentum yang besar banget buat aku gitu ya karena ini membuktikan bahwa ya aku nggak cuma modal tampang doang gitu ya tapi bisa lucu juga. Nah kalau di sini aku karakternya tuh lebih mungkin karena sudah lama tinggal di kota ya jadi lebih logistik tapi emang sedikit batu di atasnya ya dibanding sama Akbar. Itu sih kalau bedanya ya," kata Angga.

Angga juga mengaku kesulitan karena beradu akting dengan para komika.

"Susah sih pasti susah gitu karena ini film horor komedi pertama aku juga terus langsung disandingin sama komika-komika terbaik Indonesia gitu ya Mas Dodit, Mas Oky, Bang Nopek gitu jadi pastinya sulit gitu ya. Di awal-awal apa ya kayak gimana caranya biar bisa konsentrasi itu pasti salah satu tantangan sendiri gitu ya karena mereka ngelucu tiap detik gitu."

"Jadi kayak gimana juga caranya caranya untuk bisa tenang begitu ya karena nggak ada waktu untuk kayak zen dikit gitu ya karena tiba-tiba ada aja celetukan ada aja gitu ya dan nemu banget gitu ya cepet banget. Jadi kayak weh susah banget sih untuk bisa ada di titik itu gitu tapi setidaknya ini jadi ya pembelajaran ya pertamalah ya untuk aku gitu untuk melihat cara kerja kalau komedi itu seperti apa," beber Angga.

Sementara itu, Fajar Martha Santosa selaku sutradara menjelaskan bahwa menggabungkan elemen horor dan komedi merupakan tantangan teknis yang besar. Baginya, film ini bukan sekedar menakut-nakuti, melainkan bagaimana mengatur ritme agar penonton bisa merasakan kengerian dan kelucuan secara bergantian melalui karakter-karakter yang kuat.

"Kalau buat saya ada beberapa genre yang memang menurut saya memang paling sulit untuk dibuat. Ada action, lalu ada horor, ada komedi gitu karena mereka punya timing dan pacing yang memang susah untuk dibentuk begitu karena itu ngomongin soal kesepakatan bersama."

"Nah kemudian menariknya film ini menggabungkan dua yang tersulit itu horor dan komedi gitu bagaimana caranya menakut-nakuti tapi membuat penonton juga tertawa di saat yang sama, di saat yang berbeda sendiri-sendiri begitudiri," jelas Fajar Martha Santosa.

Produser Rapi Films, Sunil Samtani, optimis genre komedi horor ini akan tetap diminati masyarakat luas. Ia menilai skrip yang dikembangkan oleh tim penulis Pena Kawan berhasil menyajikan premis mitos desa yang segar dan dibintangi oleh jajaran pemain yang memiliki kemampuan akting solid di bidangnya masing-masing.

"Karena memang konsep kembar terus ada mitos di sebuah desa yang percaya bahwa yang dekat akan diambil oleh yang sudah meninggal itu menurut saya sangat lucu ya dan dikemas dengan teman-teman cast yang luar biasa dan saya merasa kalau komedi horor itu sebuah genre yang tidak ada matinya ya kalau dikemas dengan bagus dan cukup kuat itu pasti ada terus tuh," pungkas Sunil Samtani.

Cerita film ini mengisahkan kehidupan Hestu (Angga Yunanda) dan Akbar (Dodit Mulyanto) yang tiba-tiba berubah setelah nenek mereka meninggal dunia. Alih-alih tenang, keduanya justru sering datangi arwah sang nenek yang memberikan pesan misterius berupa permintaan ingin ditemani ke alam baka.

Hestu dan Akbar yang ketakutan kemudian meminta bantuan Ki Mangun (Nopek Novian), seorang dukun teledor, untuk mencari orang pengganti dalam waktu tujuh hari.



Simak Video "Video: Dodit, Alasan Pertama Angga Setuju Main Film 'Sebelum Dijemput Nenek'"

(fbr/ass)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork