Leonardo DiCaprio soal AI: Bukan (Karya) Seni
Dalam sebuah wawancara dengan The Hollywood Reporter (9/12) DiCaprio dengan tegas menyatakan posisi skeptisnya terhadap kemampuan AI untuk menciptakan karya seni sejati, menyoroti hilangnya elemen kunci yang ia anggap tak tergantikan.
DiCaprio menyampaikan bahwa meskipun AI dapat menjadi alat yang canggih, hasil keluarannya tidak dapat diklasifikasikan sebagai seni karena tidak memiliki 'jiwa' atau pengalaman manusia yang mendalam.
Dalam pandangannya, seni adalah tentang emosi, perjuangan, dan keunikan pengalaman manusia. Ketika hasil karya seni tidak melalui proses penciptaan oleh tangan dan hati manusia, karya tersebut kehilangan inti fundamentalnya.
"Tidak ada kemanusiaan di dalamnya (AI)," paparnya.
DiCaprio mengakui potensi AI, khususnya sebagai tools yang dapat membantu para pembuat film dan seniman, namun ia juga menyuarakan kekhawatiran tentang output AI yang berlebihan dan tidak terarah.
Ia memandang AI sebagai "Enhancement Tool" yang dapat meningkatkan proses pembuatan film, tetapi pada saat yang sama ia khawatir bahwa karya-karya yang dihasilkan AI sering kali hanya akan "larut" dan menjadi bagian dari kebisingan digital yang tak bernilai.
"AI bisa menjadi 'Alat Peningkatan' bagi para pembuat film, tetapi seringkali 'larut' menjadi 'Sampah Internet'."
Pernyataan DiCaprio ini menambah perdebatan yang sedang berlangsung di industri hiburan mengenai batas antara alat dan pencipta sejati, serta bagaimana nilai kemanusiaan akan dipertahankan di era dominasi teknologi.
(ass/dar)











































