Setelah penantian panjang, dunia akhirnya mendapatkan sekilas pandang pertama pada karya terbaru James Cameron.
Reaksi awal dari secret screening Avatar: Fire and Ash, angsuran ketiga dari saga Pandora, telah membanjiri media sosial dan platform film, dan kata kuncinya adalah: Lebih Gelap dan Revolusioner.
Para kritikus dan jurnalis yang beruntung diundang untuk melihat cuplikan panjang atau preview eksklusif memuji visi Cameron yang sekali lagi disebut telah melampaui batas sinematografi, bahkan setelah kesuksesan visual Avatar: The Way of Water.
Jika film kedua memukau penonton dengan keindahan bawah laut klan Metkayina, Avatar: Fire and Ash (sebelumnya dikenal sebagai Avatar 3) menjanjikan pergeseran visual ke lingkungan yang lebih keras dan brutal.
Judulnya sendiri, yang mengacu pada api dan abu, mengisyaratkan latar baru yang mengejutkan.
"Ini bukan lagi biru dan hijau. Ini merah, oranye, dan hitam. Cameron telah menciptakan neraka sinematik yang indah," tulis salah satu kritikus film di X.
Banyak yang memuji bagaimana teknologi 3D dan High Frame Rate (HFR) digunakan untuk menciptakan lanskap vulkanik. Lingkungan baru ini memperkenalkan Ash People, sebuah klan Na'vi yang tinggal di wilayah api dan magma, yang sifatnya jauh lebih agresif dan bertolak belakang dengan idealisme Jake Sully.
Selain visual, reaksi awal juga menekankan bahwa narasi Fire and Ash jauh lebih gelap dan intens. Cerita tidak lagi hanya fokus pada perlindungan keluarga Sully, tetapi berkembang menjadi perang terbuka yang jauh lebih besar dan kompleks.
Kabarnya, film ini akan menggali lebih dalam sisi konflik mereka. Pengenalan Ash People (yang konon adalah Na'vi yang jahat) memberikan sudut pandang bahwa tidak semua makhluk Pandora adalah korban yang murni, menantang pandangan biner yang ada di dua film sebelumnya.
"Cameron menepati janjinya untuk memberikan cerita yang lebih dewasa. Film ini terasa berat, penuh taruhan, dan emosi yang terasa nyata di tengah kehancuran," ujar seorang reporter dilansir dari Variety, Selasa (2/12/2025).
Reaksi positif juga diarahkan pada Stephen Lang yang kembali sebagai Kolonel Miles Quaritch. Karakter ini disebut sebagai villain yang lebih mengerikan dan termotivasi, menjanjikan konfrontasi yang brutal dengan Jake Sully (Sam Worthington) dan Neytiri (Zoe Saldana).
Secara keseluruhan, konsensus dari reaksi awal adalah bahwa James Cameron sekali lagi berhasil membuktikan dirinya sebagai visionary sejati. Film ini disebut sebagai puncak dari narasi yang telah dibangun sejak 2009.
"Tingkat detail visual yang dicapai dalam lanskap api dan abu bahkan melampaui apa yang kita lihat di laut Pandoran. Ini akan menjadi alasan utama orang berbondong-bondong kembali ke bioskop," tulis Variety dalam laporan eksklusif mereka.
"Jika The Way of Water adalah tentang keluarga, Fire and Ash adalah tentang pertahanan dan pengorbanan ekstrem. Siap-siap terkejut dengan akhir ceritanya," ungkap seorang influencer film.
Meskipun detail plot utama masih tersimpan rapat, reaksi yang luar biasa positif ini tentu saja meningkatkan antisipasi publik.
Avatar: Fire and Ash dijadwalkan tayang di bioskop serentak pada 17 Desember 2026.
Simak Video "Video: Sosok Varang, Villain Baru di 'Avatar: Fire and Ash'"
(ass/dar)