5 Tontonan Dewasa Jepang Paling Berani di Netflix

Asep Syaifullah
|
detikPop
Cuplikan adegan dalam film The Naked Director.
Foto: Dok. Ist
Jakarta - Netflix telah menjadi rumah bagi berbagai konten Jepang, termasuk karya-karya yang tidak takut mengeksplorasi sisi intim dan kompleks dari kehidupan dewasa.

Bukan sekadar drama romantis biasa, beberapa judul Jepang di platform ini menawarkan eksplorasi mendalam mengenai seksualitas, krisis identitas, dan tabu sosial dengan visual yang berani dan cerita yang provokatif.

Berikut adalah lima film dan serial Jepang yang menggali tema-tema kedewasaan secara mendalam:

1. Fishbowl Wives: Saat Ikan Mas Ingin Bebas

Cuplikan adegan dalam film Fishbowl WivesCuplikan adegan dalam film Fishbowl Wives Foto: Dok. Ist

Serial drama Jepang pada 2022, Fishbowl Wives, dengan cepat menarik perhatian karena keberaniannya membahas isu perselingkuhan dan ketidakbahagiaan pernikahan di kalangan wanita kelas atas.

Diadaptasi dari manga Kingyo Tsuma, serial ini berlatar di sebuah apartemen mewah, tempat para istri dikurung dalam sangkar pernikahan yang steril, diumpamakan seperti ikan mas dalam mangkuk.

Pusat cerita adalah Sakura Hiraga, yang menderita kekerasan verbal dari suaminya. Kisah ini bercabang menjadi kisah-kisah tetangga lain yang juga tertekan, masing-masing mencari kebebasan dan pengakuan atas hasrat mereka melalui hubungan terlarang.

Fishbowl Wives menggunakan adegan intim bukan sebagai bumbu, melainkan sebagai klimaks dari tekanan emosional yang tak tertahankan, menjadikannya kritik tajam terhadap harapan sosial dan peran gender dalam pernikahan modern.

2. The Naked Director: Biografi Revolusioner Industri Film Dewasa

Film 'The Naked Director', tentang Toru Muranishi yang jadi kaisar film dewasa Jepang.Film 'The Naked Director', tentang Toru Muranishi yang jadi kaisar film dewasa Jepang. Foto: Dok. Ist

Meskipun berbentuk serial, The Naked Director adalah salah satu tontonan Jepang paling ikonik di Netflix yang menyasar audiens dewasa.

Serial yang diangkat dari kisah nyata ini mengikuti perjalanan Toru Muranishi, seorang pengusaha karismatik dan kontroversial yang merevolusi industri Video Dewasa (AV) Jepang pada 1980-an.

Serial ini jauh dari sekadar konten erotis; ini adalah biografi sinematik yang kaya tentang pemberontakan, ambisi, dan harga yang harus dibayar untuk sukses di industri yang tabu.

Dibintangi oleh Takayuki Yamada yang memukau, serial ini menggambarkan bagaimana Muranishi dan rekannya menerobos sensor ketat, menghadapi Yakuza, dan mengubah pandangan masyarakat terhadap seksualitas.

Serial ini dinilai sebagai karya yang jujur dan blak-blakan tentang sisi gelap dan terang dari kebebasan berekspresi.

3. We Couldn't Become Adults: Nostalgia dan Krisis Usia

Cuplikan adegan dalam film We Couldn't Become Adults.Cuplikan adegan dalam film We Couldn't Become Adults. Foto: Dok. Netflix

Film We Couldn't Become Adults (2021) menyajikan drama romantis yang lebih melankolis dan reflektif, yang beresonansi kuat dengan penonton berusia 30-an ke atas.

Film ini mengisahkan Sato, seorang pria berusia 40-an yang tiba-tiba teringat semua hubungan yang pernah ia jalani sejak era 90-an setelah mendapat permintaan pertemanan dari mantan pacarnya.

Film ini menggunakan seks dan hubungan intim sebagai bagian natural dari proses pendewasaan. Melalui kilas balik, film ini merenungkan janji-janji masa muda yang tidak pernah terwujud, penyesalan, dan pencarian makna hidup di usia yang serba tidak pasti.

Film ini adalah eksplorasi jujur tentang krisis paruh baya dan bagaimana kita mendefinisikan "dewasa" ketika kenyataan tidak sesuai dengan impian masa muda.

4. 37 Seconds: Mengejar Ekspresi Seksual dan Seni

Cuplikan adegan dalam film 37 Seconds.Cuplikan adegan dalam film 37 Seconds. Foto: Dok. Ist

37 Seconds (2020) adalah film drama yang mendapatkan pujian kritis dan mengangkat tema yang sangat jarang disentuh.

Film ini berfokus pada Yuma, seorang wanita muda Jepang yang menderita cerebral palsy. Yuma berjuang untuk meraih kemandirian, terutama dalam mimpinya menjadi seorang seniman manga.

Aspek dewasanya muncul ketika Yuma memutuskan untuk mengeksplorasi ekspresi seksual dan hasrat fisiknya. Ia berjuang melepaskan diri dari pandangan protektif keluarganya dan masyarakat yang cenderung menganggap dirinya sebagai sosok yang 'tidak berdaya'.

Film ini adalah kisah coming-of-age yang mengharukan dan kuat, menantang persepsi umum tentang kecacatan, seksualitas, dan hak setiap individu untuk menentukan hidupnya sendiri.

5. Ride or Die: Pelarian Penuh Darah Demi Cinta Terlarang

Film Ride Or Die.Film Ride Or Die. Foto: Dok. Netflix

Ride or Die (2021) adalah drama kriminal yang intens dan gelap, diadaptasi dari manga. Film ini menceritakan kisah dua wanita, Rei Nagasawa dan Nanae Shinoda, yang terikat dalam hubungan cinta lesbian.

Hubungan mereka mencapai titik ekstrem ketika Rei, atas permintaan Nanae, membunuh suami Nanae yang abusif.
Film ini kemudian menjadi kisah pelarian yang brutal dan penuh emosi.

Alih-alih merayakan romansa, film ini mengeksplorasi obsesi, kekerasan, dan batas moral dalam cinta. Dengan visual yang kuat dan alur yang mencekam, Ride or Die menyajikan sisi kelam dari hasrat dan pengorbanan, menempatkannya sebagai tontonan yang jauh lebih berat daripada drama romantis biasa.


(ass/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO