Danyang Wingit Jumat Kliwon Jadi Horor Okultisme di Balik Panggung Wayang
Dalam Danyang Wingit Jumat Kliwon juga mengupas ambisi seorang dalang memburu hidup abadi melalui ritual terlarang.
Disutradarai sekaligus diproduseri oleh Agus Riyanto dengan naskah karya Dirmawan Hatta, film ini hadir dengan mengedepankan horor okultisme yang berakar pada tradisi lokal. Jadi film ini bukan semata deretan jump scare ya.
Kisahnya berpusat pada Ki Mangun Suroto (Whani Darmawan), maestro dalang karismatik yang menempuh ilmu-ilmu kuno demi memperkaya diri dan menembus kematian.
Nah pada 2021, Citra yang diperankan Celine Evangelista adalah keponakan Mbok Ning (Djenar Maesa Ayu), merupakan asisten setia Ki Mangun direkrut sebagai sinden baru di padepokan.
Di balik panggilan seni itu, Citra diam-diam ditetapkan sebagai tumbal terakhir untuk ritual keabadian.
Demi upah yang ia harapkan untuk membantu pengobatan adiknya, Dewi (Aisyah Kanza), Citra bertahan meski teror gaib makin menyesakkan.
Kecurigaan Bara (Fajar Nugra), salah satu penjaga padepokan, kian menguat. Alih-alih berpangku tangan, ia memilih menentang majikannya dan berupaya menyelamatkan Citra sebuah keputusan berisiko yang memacu mereka berpacu melawan waktu menuju puncak ritual Gerhana Bulan Merah.
Ritual itu bertepatan dengan malam keramat Jumat Kliwon.
Pada film ini juga mengaitkan atmosfer ritual, pusaka, dan mitos danyang dengan drama psikologis tentang harga sebuah ambisi.
Antagonis yang kompleks, heroine yang dipaksa bertahan, serta momentum budaya yang lekat di ingatan publik menjadi pendorong ketegangan dari awal hingga klimaks.
Deretan pemain turut diperkuat Nathalie Holscher sebagai Putri Kusuma Ratih, serta Norma Cinta, Dimas Tedjo, Putri Maya Rumanti, Angga Wijaya, Keona Cinta, dan Bilqis Hafsa.
(pig/ass)











































