Hollywood Diselimuti Teror Film Horor

Kesuksesan Weapons dari Zach Cregger seolah negasin kalau ini adalah Golden Age dari film horor di Hollywood. Banyak 'film serius' yang bersinar dari genre ini, kayak Get Out dari Jordan Peele yang mungkin jadi salah satu pembuka era baru tersebut.
Bahkan udah jadi tren baru untuk semua aktor kelas A yang ingin nyicipin main di film horor dan kurang sreg aja rasanya kalau mereka belum nyoba di sepanjang kariernya.
Kayak Nicolas Cage yang jadi antek iblis di Longlegs, Michael B Jordan dengan dua perannya di film vampire Sinners sampai pangeran rom-com Hugh Grant yang menjadi psikopat jenius di Heretic. Tahun ini juga hampir semua film yang bersinar itu berasal dari genre ini.
Sederhananya, Hollywood secara umum tampaknya mulai merangkul horor sebagai cara ampuh untuk penceritaan yang lebih bermutu. Para talenta terbaik di industri ini kini tengah menciptakan beberapa kisah paling menarik dan manusiawi yang difilmkan dalam beberapa tahun ini melalui genre horor.
Tapi bukan itu aja alasan horor lebih disukain, faktor penting lainnya adalah budget yang lebih rendah. Beda sama film action, drama apalagi superhero, horor itu cuma butuh biaya yang lebih kecil di mana kalian gak perlu banyak cost untuk lokasi atau elemen lainnya.
Daftar Film Horor Terlaris 2025
Movie | Release Date | Budget | Box Office Gross |
Sinners | 16 April | USD 90-100 juta | USD 366.7 juta |
Final Destination: Bloodlines | 16 May | USD 50 juta | USD 300.9 juta |
Weapons | 8 August | USD 38 juta | USD 235.2 juta |
28 Years Later | 20 June | USD 60 juta | USD 150.4 juta |
The Monkey | 21 February | USD 11 juta | USD 68.9 juta |
I Know What You Did Last Summer | 18 July | USD 18 juta | USD 64.5 juta |
Murahnya produksi film horor ngebikin banyak studio yang lebih seneng untuk nge-garap film tersebut. Dengan modal yang sangat minim, para pembuat film mampu mengambil langkah lebih besar dengan memanfaatkan peluang yang mereka dapatkan, yang telah menghasilkan begitu banyak konsep yang berkesan dalam beberapa tahun terakhir.
In a Violent Nature dari Chris Nash adalah contoh sempurna, sebagai film yang hampir seluruhnya direkam dari sudut pandang seorang pembunuh bayaran-pemburu hutan yang membunuh remaja dengan cara yang sangat mengerikan.
Dilansir dari Screen Rant pada Rabu (3/9) anggaran dan ekspektasi studio juga telah mendorong munculnya suara-suara baru di Hollywood, yang menguntungkan dunia horor. Mungkin contoh paling menonjol dari hal ini adalah kepercayaan A24 kepada Danny dan Michael Philippou, sepasang YouTuber Australia yang telah menghasilkan dua film horor paling menyentuh emosi dalam dekade terakhir, Talk to Me dan Bring Her Back.
Horor telah menjadi langkah pertama di jalan yang telah ditempuh oleh banyak sutradara dan penulis legendaris. Sebelum Spielberg memenangkan Oscar untuk Schindler's List atau Saving Private Ryan, ia mengubah film-film blockbuster musim panas dengan Jaws. Puluhan tahun sebelum James Cameron menginjakkan kaki di Pandora, ia memulai debutnya dengan film horor monster Piranha II: The Spawning.
Tanpa campur tangan eksekutif studio, agensi pemasaran, dan perwakilan PR, para pembuat film dapat membuat film yang sesuai dengan inspirasi mereka.
Inilah alasan utama mengapa begitu banyak film horor beranggaran rendah memiliki dampak yang mendalam pada orang-orang: film-film tersebut merupakan visi tunggal, yang disaksikan dari awal hingga akhir sesuai rencana.
(ass/dar)