Nonton Animasi Merah Putih, Kementerian Kegelapan Mau Kibarin Bendera One Piece

Rindra, salah satu member yang hadir di Kemang Village, Jakarta Selatan, pada Kamis (14/8/2025), bingung memberikan penilaian terhadap film ini.
"Waduh, buat saya ini adalah salah satu film yang tayang di bioskop. Sudah itu, buat saya itu," ujar Rindra.
Dia bahkan sempet kasih peringatan buat penonton lain.
"Kalau mau nonton tolong tanggung sendiri akibatnya ya. Setelah nonton saya agak demam, agak keringetan," katanya.
Billy, yang ikut nimbrung, punya kesan gak kalah unik. "Tadi lumayan. Karena pas nonton banyak nge-skip gitu, kayak kita nonton ngelihat mimpi."
Rindra menambahkan, pada 70 menit pertama film ini penuh kejutan. "Anomali semua," tegasnya.
Ternyata, jalan cerita dengan trailer yang sebelumnya dibagikan lewat YouTube cukup berbeda. Sayangnya, perbedaan itu gak bikin filmnya dapat penilaian baik.
"Emang gak sama. Trailer itu hanya segini (sedikit). Bayangkan yang diumpetin sama sutradaranya adalah scene buang air besar di sungai. Itu scene terbaik. Kami kaget semua," katanya kasih spoiler.
Menurut Rindra dan Billy, scene pembuka film ini terlalu lama. Lagi-lagi, nilai jelek diberikan karena hal ini.
"Menurut saya film ini jadi salah satu animasi yang mempunyai intro terpanjang," nilai Billy.
"Lagunya tidak kunjung selesai, tapi seperti kita sepakat dari awal ini bukan animasi karena ini bukan kemunduran animasi, ini adalah kebangkitan animisme. Ini animisme, bukan animasi, ada roh leluhur di balik layar tadi," timpal Rindra penuh semangat.
Saking semangatnya, Rindra bahkan nyeletuk soal rencana setelah nobar. "Habis ini kami mau ngibarin bendera One Piece."
Di ujung, pesan mereka jelas, buat para kreator lokal, jangan takut berkarya.
"Pokoknya karya kalian se-jelek apa pun, berkarya dulu, Kawan. Pasti ada jalan. Yang kayak tadi aja masuk bioskop," tutupnya.
(fbr/dar)