Langkah Ekstrem Marvel, Berhasil atau Hancur?

Asep Syaifullah
|
detikPop
Logo Marvel Studios
Foto: Dok. Marvel Studios
Jakarta - Pilihan sulit terpaksa diambil Kevin Feige, setelah Marvel Studios dianggap gak berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Meski ada angin segar dari rilisan terbarunya, The Fantastic Four: First Step, tapi mereka harus memikirkan langkah selanjutnya untuk tetap berada di tren positif tersebut.

Dua film Avengers ambisiusnya, Doomsday dan Secret War, juga harus menuai sukses besar. Beban berat itu, membuatnya terpaksa melakukan apa yang James Gunn mulai di DCU yakni reboot karakter dengan aktor muda.

Cara ini dianggap terbaik tak hanya untuk me-refresh karakter dan penonton, tapi juga berpotensi untuk mengurangi budget mengingat mahalnya bayaran para aktor ternama yang bergabung di sana. X-Men jadi salah satu yang mendapatkan reboot duluan.

Tapi sepertinya reboot tersebut baru akan dihadirkan di film lanjutannya, Avengers: Secret Wars. Mengingat untuk Doomsday mereka sudah mulai syuting dan proses casting juga baru akan dibuka. Untuk menekan biaya produksi, Marvel juga kabarnya tak akan mengambil aktor kelas A.

Apalagi Marvel mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk Doomsday, bahkan kabarnya, Robert Downey Jr, mendapatkan bayaran terbesarnya di sepanjang kariernya itu untuk kembali ke MCU dan mengambil peran si villain Doctor Doom.

Dilansir dari Variety, sumber dalam mereka menyebutkan RDJ memperoleh bayaran mencapai USD 500 sampai 600 juta atau sekitar Rp 9,8 triliun untuk beberapa proyek mereka.

Wall Street juga terus memantau Marvel seiring dengan semakin matangnya beberapa elemen portofolionya yang diperluas, termasuk integrasi aset-aset 20th Century Fox seperti Fantastic Four, X-Men, dan film laris tahun lalu Deadpool & Wolverine, yang meraup pendapatan global sebesar USD 1,34 miliar.

"Marvel merupakan bagian penting dari keseluruhan IP premium Disney. Dan semakin kuat Marvel, semakin baik pula bagi perusahaan secara keseluruhan," kata analis Wall Street, Robert Fishman, dari MoffettNathanson.

Fantastic FourFantastic Four Foto: Dok. Marvel Studios

"Momentum studio baru-baru ini telah memungkinkan Disney untuk membantu mendorong pertumbuhan pelanggan di Disney+ dan melihat roda Disney secara keseluruhan mulai berakselerasi kembali."

Tidak akan banyak yang bisa dianalisis untuk tahun depan. Film Marvel berikutnya yang akan tayang di bioskop adalah Spider-Man: Brand New Day pada 31 Juli, diikuti oleh Doomsday" pada Desember dan Avengers: Secret Wars pada Desember 2027.

Di tengah mundurnya industri film dari superhero, para ahli Marvel tidak merasakan urgensi untuk reboot Blade yang telah lama dinantikan atau bahkan film baru Deadpool. Namun, ide-ide untuk Black Panther 3 yang disutradarai Ryan Coogler sedang digodok, yang menciptakan antusiasme internal.

Tentunya Marvel harus bisa membangkitkan kembali antusiasme para fans, entah dengan cast yang kembali atau adanya reboot di beberapa karakter. Yang pasti hal ini jadi salah satu langkah yang harus diambil Kevin Feige untuk kembali bersaing dengan James Gunn-Peter Safran dengan DCU-nya.

Analis Shawn Robbins dari Box Office Theory mengatakan: "Saya pikir sebagai industri, kita menjadi sangat terobsesi dengan hasil akhir opening di pekan pertama, khususnya untuk keduanya (Superman dan Fantastic Four). Karena promosi dari mulut ke mulut begitu kuat untuk keduanya, saya pikir ceritanya belum sepenuhnya jelas."

"Ya, Fantastic Four cukup bagus dalam hal melampaui ekspektasi Disney. Jadi itu hal yang positif. Dan sulit untuk membandingkannya dengan film Marvel lainnya karena kita hidup di era yang berbeda untuk perilisan film superhero," pungkasnya.


(ass/wes)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO