Kisah Kelam Tom Cruise dan Alasan Gak Pakai Nama Asli

Asep Syaifullah
|
detikPop
Tom Cruise menghadiri Pemutaran Perdana Eropa F1: The Movie di Cineworld Leicester Square pada 23 Juni 2025 di London, Inggris.
Foto: Getty Images/Joe Maher
Jakarta - Thomas Cruise Mapother IV adalah nama lengkap dari aktor laga dan juga produser waralaba Mission:Impossible. Tapi ia memilih meninggalkan nama tersebut dan menyingkatnya dengan Tom Cruise saja.

Alasannya bukan hanya sekedar nama beken atau nama panggung, tapi ada kisah kelam di baliknya, di mana ia menyimpan trauma masa kecil dari nama itu.

Dilansir dari Mirror, Tom menggambarkan ayahnya sebagai seorang perundung sekaligus pengecut. Tumbuh besar di keluarga Katolik yang taat, ayahnya, Thomas Cruise Mapother III, sering melecehkannya sebelum ia akhirnya kabur dari rumah saat berusia 18 tahun dan menuju New York.

Ia menyebut ayahnya sering mengintimidasi dan memukuli dirinya dan keempat saudara perempuannya. Perlakuan itulah yang meyakinkannya ia membutuhkan awal yang baru, dan ia pun menyingkat namanya untuk melambangkan pembebasan dari masa kecilnya yang tidak bahagia.

"Ayah saya tipe orang yang kalau ada yang salah, langsung ditendang. Itu pelajaran berharga dalam hidup saya, bagaimana dia bisa meninabobokan, membuat saya merasa aman, lalu, bang! Bagi saya, rasanya seperti, 'Ada yang salah dengan orang ini. Jangan percaya padanya. Hati-hati di dekatnya.' Ada rasa cemas di sana," ujarnya dalam wawancaranya bersama Parade pada 2006.

Tom Cruise ada di samping sang ayah saat meninggal bertahun-tahun kemudian, dan menambahkan: "Ketika saya melihatnya kesakitan, saya berpikir, 'Wah, betapa sepinya hidup ini'."

"Usianya sudah hampir 40-an. Sungguh menyedihkan."

Itu bukan satu-satunya ujian yang dihadapi Tom. Dalam wawancaranya pada 2009 dengan majalah Spanyol XL Semanal, aktor tersebut mengatakan ia didiagnosis dengan disabilitas belajar ketika berusia tujuh tahun.

"Saya bertanya pada diri sendiri, apakah saya normal atau idiot?" ujarnya.

"Saya mencoba berkonsentrasi, tetapi saya merasa cemas, frustrasi, dan bosan. Ketika saya lulus SMA pada 1980, saya buta huruf fungsional. Tidak ada yang memberi saya solusi dan saya ingin tahu mengapa sistem itu gagal."

Namun kini ia telah berhasil menemukan jalan hidupnya sendiri dan menjadi salah satu bintang Hollywood paling sukses dengan berbagai film-film ikoniknya.


(ass/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO