Disney dan Universal Bersatu Tuntut Perusahaan AI

Mereka kini bergandengan tangan, bukan untuk membuat proyek bersama, tapi demi memerangi musuh yang sama, yakni AI-generated images. Keduanya bahkan sudah mengajukan gugatan hukum pada 10 Juni kemarin ke Midjourney, sebuah startup AI.
Disney dan NBC Universal (NBCU) mengajukan gugatan pelanggaran hak cipta karena di website Midjourney dipampang ratusan hingga ribuan image generated dari Image Service yang diminta oleh para pelanggannya dan melanggar hak cipta.
Kedua studio tersebut meminta ganti rugi dalam jumlah yang tidak ditentukan. Putusan sementara atau permanen yang melarang dan menahan Midjourney dari kegiatan melanggar atau mendistribusikan karya berhak cipta mereka.
Dilansir dari Variety, Disney dan NBCU melampirkan beberapa bukti dari foto-foto properti mereka seperti Star Wars, Minions, Frozen, Shrek, The Simpsons, Toy Story, dan Marvel. Tuntutan itu tak hanya diajukan kepada Midjourney tapi kepada seluruh perusahaan AI yang berpotensi melanggar.
"Dengan memanfaatkan karya-karya Penggugat yang dilindungi hak cipta, dan kemudian mendistribusikan gambar (dan mungkin selanjutnya dalam bentuk video) yang secara terang-terangan menggabungkan dan menyalin karakter-karakter terkenal Disney dan Universal - tanpa menginvestasikan sepeserpun dalam kreasi mereka - Midjourney adalah penumpang gelap hak cipta yang klasik dan jurang plagiarisme yang tak berdasar.
Pembajakan adalah pembajakan, dan apakah gambar atau video yang melanggar hak cipta dibuat dengan AI atau teknologi lain tidak membuatnya menjadi kurang melanggar hak cipta.
Tindakan Midjourney menyalahgunakan kekayaan intelektual Disney dan Universal dan mengancam untuk menjungkirbalikkan insentif dasar hukum hak cipta AS yang mendorong kepemimpinan Amerika dalam film, televisi, dan seni kreatif lainnya.
Model bisnis penyelundupan Midjourney dan pembangkangan terhadap hukum hak cipta AS tidak hanya merupakan serangan terhadap Disney, Universal, dan komunitas kreatif pekerja keras yang menghidupkan keajaiban film, tetapi juga merupakan ancaman yang lebih luas bagi industri film Amerika yang telah menciptakan jutaan pekerjaan dan menyumbang lebih dari USD 260 miliar bagi negara tersebut ekonomi," bunyi gugatan tersebut.
Sebelumnya, Dua Lipa hingga ratusan musisi mendesak pemerintah Inggris untuk membuat undang-undang baru terkait hak cipta untuk melindungi karya mereka dari AI.
Surat yang ditandatangani oleh lebih dari 400 musisi, penulis, dan seniman Inggris, yang ditujukan kepada Sir Keir Starmer, mengatakan jika tidak memberikan perlindungan itu mereka akan menyerahkan karya kepada perusahaan teknologi.
Mereka menulis, "Posisi Inggris sebagai pusat kreativitas juga terancam."
Mereka ingin PM mendukung amandemen RUU Data (Penggunaan dan Akses) yang mengharuskan pengembang bersikap transparan kepada pemilik hak cipta tentang penggunaan materi mereka untuk melatih model AI.
Dilansir dari BBC disebutkan seorang juru bicara pemerintah, "Kami ingin industri kreatif dan perusahaan AI kami berkembang pesat, itulah sebabnya kami berkonsultasi tentang paket tindakan yang kami harap akan berhasil untuk kedua sektor tersebut."
"Kami jelas bahwa tidak ada perubahan yang akan dipertimbangkan kecuali kami benar-benar yakin bahwa perubahan tersebut berhasil untuk para kreator," lanjutnya.
Penandatangan lainnya termasuk penulis Kazuo Ishiguro, penulis naskah David Hare, penyanyi Kate Bush dan Robbie Williams, serta Coldplay, Tom Stoppard dan Richard Curtis.
(ass/pus)