Kematian Paling Seram dan Penjelasannya di Final Destination

Lalu apa saja sih kematian paling menyeramkan di waralaba tersebut dan bagaimana penjelasannya dari sang produser Craig Perry? Berikut jawabannya:
Tanning bed (Final Destination 3)
![]() |
Tanning menjadi salah satu treatment kecantikan yang favorit namun para wanita dibuat takut melakukannya saat film ini tayang pada 2006. Lewat penggambaran Ashlyn Halperin (Crystal Lowe) dan Ashley Freund (Chelan Simmons) yang melakukan tanning bersama, namun siapa sangka jika terjadi kesalahan hingga keduanya terbakar di dalam mesin tersebut secara perlahan.
Suasananya begitu mencekam tak hanya untuk pemilik fobia ruangan sempit tapi juga bagaimana perlahan mereka mati mulai dari pecahan kaca tersebut hingga kulit mereka yang terbakar. Jeritan penyiksaan itu pun seolah menjadi soundtrack yang mengantarkan kedua sahabat itu menuju liang lahatnya.
Dalam wawancaranya bersama Entertainment Weekly, Craig Perry mengatakan memang adegan ini ditujukan agar kita menjadi cukup khawatir saat melakukan tanning. Ia bahkan menyebutkan jika itu adalah salah satu match cut paling ikonik di sejarah perfilman saat keduanya di-barbeque dalam tanning bed.
"Setelah kita melihat tanning bed keduanya terbakar, kita kemudian disuguhkan peti mati keduanya di pemakaman," ujarnya.
Nail Gun (Final Destination 3)
![]() |
Mencoba mengakali takdir kematiannya, Ian (Kris Lemche) justru malah menyaksikan kematian kekasihnya Erin Ulmer (Alexz Johnson). Ia terjatuh dan kepalanya membelakangi nail gun yang tiba-tiba saja menembakkan paku itu menembus wajahnya. Adegan gory ini cukup teringat jelas untuk para penonton waralaba tersebut, apalagi melihat mata dari si aktris yang bergerak menjelang ajalnya.
Adegan ini sendiri dilakukan dengan kombinasi dari makeup special effect di bagian kepala yang digabungkan dengan pengeditan digital pada bagian matanya sehingga terkesan benar-benar nyata.
"Jadi saat ia meninggal, mata asli si aktris yang kalian lihat di sana. Dan otakmu pun akan berpikir,'Ya ampun itu benaran ya?' Dan sisanya kalian akan percaya pada semuanya di film ini," ungkap Craig.
Log Truck (Final Destination 2)
![]() |
Siapa sih yang jadi netting kalau berada di belakang truk gede, apalagi yang bawa besi panjang dan takut kalau itu copot dan jatuh nabrak kita. Semua itu gegara film Final Destination 2 yang disutradarai oleh David R Ellis di mana ada adegan kecelakaan truk kayu di jalan tol.
Craig Perry pun menjelaskan bahwa adegan itu dilakukan dengan efek practical dan juga digital tapi semua kayu tersebut dibuat secara digital dengan perhitungan fisika yang dilakukan oleh tim produksi, khususnya Joe Bower yang menangani visual effect.
"Syutingnya dilakukan selama seminggu dan mereka melakukan semuanya, adegan stunt, tabrakan dan lainnya. David (sutradara) keliling dengan motornya untuk memastikan semua kamera siap di tempat yang ia inginkan," tuturnya.
Bathroom Clothesline (Final Destination)
![]() |
Nasib naas dialami oleh Tod Waggner (Chad Donella) yang harus menghadirkan ketakutan akan apa itu kematian untuk mendongkrak film tersebut. Ia pun jadi korban bagaimana kematian selalu bisa menemukan jalannya sendiri lewat adegan di kamar mandi.
Jika kita mengingat kembali adegan ini dimulai dengan aliran air di keramik yang seolah bergerak menuju ke arah Tod. Banyak yang mengira jika itu adalah CGI, tapi nyatanya bukan lho!
Baca juga: Arya Saloka Tergoda Lihat Davina Karamoy |
"Kita membuatnya sendiri, mengatur ketinggian dan alurnya seperti labirin yang bisa kita naik turunkan. Jadi kita modif lantainya sehingga air itu bisa bergerak ke arahnya," kenangnya.
Elevator Guillotine (Final Destination 2)
![]() |
Masuk lift aja kadang orang-orang masih takut, apalagi setelah nonton Final Destination 2. Ada adegan di mana Nora (Lynda Boyd) meninggal dunia setelah kepalanya kejepit di pintu lift dan ini mungkin salah satu yang paling seram sih untuk penonton Tanah Air. Apalagi momen saat badan dan kepalanya kepisah, satu di luar dan satunya di dalam lift.
Craig ingat betul jika sequence ini cukup sulit bagi si aktor karena dia harus berada seperti di film yakni kepala di dalam lift sementara tubuhnya ada di luar. Hal ini dilakukan agar ia benar-benar bisa menunjukkan ekspresi ketakutan dan kesulitan dengan baik.
"Nggak ada cara terbaik untuk menjual ketakutan, kengerian dan rasa deg-degan selain menampilkannya di wajah si aktor," ungkapnya.
Dan parahnya lagi adegan ini terinspirasi dari kisah nyata yang menimpa seorang pasangan suami-istri di sebuah rumah sakit, di mana suaminya harus menghabiskan waktu selama tiga jam di dalam lift bersama kepala mendiang istrinya itu sebelum diselamatkan.
Nah, versi kalian gimana nih guys? Tulis di kolom komentar ya!
(ass/dar)