Christine Hakim dan Rombongan Indonesia di Cannes

Tahun ini, beberapa rombongan aktor datang lagi ke festival film ternama itu. Salah satunya Christine Hakim, setelah hampir dua dekade lalu datang membawa film Daun di Atas Bantal ke Cannes, yang mana ia menjadi produser dan juga pemainnya.
Bintang Bila Esok Ibu Tiada itu kini bergabung dengan 60 filmmakers dengan harapan dapat memperkenalkan industri film yang sedang berkembang khususnya di negara Asia Tenggara itu ke dunia.
Baca juga: Engineer Pamer Skill di Trailer Superman |
Beberapa hari menjelang pembukaan Cannes, Christine Hakim mengatakan kepada AFP, ia akan kembali ke festival tersebut untuk membantu sineas Indonesia menjual film mereka dan berbicara dengan calon mitra baru untuk film-film mendatang.
"Kami akan mendatangkan sineas muda berbakat untuk memamerkan gelombang baru ini," katanya.
"Penting untuk masa depan sinema Indonesia dan aku percaya dampaknya akan signifikan," ungkap lawan main Julia Roberts tersebut.
Beberapa nama seperti Garin Nugroho, Chelsea Islan, Reza Rahadian, Robby Ertanto, Yosep Anggi Noen hingga Asmara Abigail, turut hadir menjadi delegasi Indonesia. Tak hanya itu saja, produser Yulia Evina Bhara bahkan terpilih menjadi salah satu juri di Cannes Critics' Week.
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon menyampaikan apresiasi atas beberapa sineas yang terpilih mewakili negara ke ajang tersebut.
"Saya mengucap sekali lagi selamat kepada insan film Indonesia yang akan menjadi duta budaya Indonesia. Prestasi ini dan langkah ini semoga jadi milestone agar perfilman Indonesia lebih maju dan mendapat apresiasi di kancah internasional. Sesuai amanat konstitusi Indonesia, negara memajukan kebudayaan Indonesia di tengah peradaban dunia," ujar Fadli Zon di Senayan Jakarta Pusat pada Selasa (6/5/2025).
Sementara itu, Wakil Menterinya, Giring Ganesha menekankan pentingnya kehadiran negara dalam memfasilitasi dan mengkoordinasikan perwakilan Indonesia di festival-festival internasional. Mantan vokalis Nidji itu, mengatakan agar dunia tahu Indonesia juga menghasilkan film terbaik dari berbagai genre.
"Kalau satu film maju, dua film maju, otomatis semuanya akan maju bersama. Itu yang membuat saya merasa kementerian kebudayaan harus lebih gaspol lagi. Dengan hadirnya negara, sekarang semuanya bisa terkoordinasi. Semua orang jadi pengen tahu, ternyata di Indonesia tidak hanya ada horor, tapi juga animasi, komedi, dan film budaya yang luar biasa," kata Giring.
Giring juga menegaskan bahwa ini adalah komitmen jangka panjang kementerian. Ia juga ingin Indonesia tak hanya mengikuti Cannes film Festival saja, melainkan ada festival internasional lainnya, yang juga diikuti sineas Indonesia .
(ass/nu2)