Bos-bos Hollywood Bikin Pertemuan, Panik Hadapi Tarif Trump?

Yep, Trump baru-baru ini melempar ide buat mengenakan tarif (alias bea masuk) buat film-film asing dan produksi yang dibuat di luar AS. Langsung deh, para CEO dan eksekutif top studio-studio gede kayak Netflix, Disney, Amazon MGM, Warner Bros., sampai Sony, ngumpul dalam rapat virtual bareng Charles Rivkin, kepala Motion Picture Association (MPA), semacam asosiasi dagang Hollywood.
Rapat ini digelar Jumat (9/5), seperti yang dilihat dari Variety, Selasa (13/5/2025). Tujuannya jelas banget: gimana caranya ngasih pencerahan ke Gedung Putih bahwa bisnis film itu gak bisa disamakan kayak jualan mobil atau barang impor lainnya.
Masalahnya, banyak banget film yang butuh syuting di luar negeri, entah karena ceritanya butuh latar tertentu atau karena lebih hemat.
Bahkan pekerjaan pasca-produksi, seperti editing dan efek visual, juga sering dilakukan di negara lain buat ngambil keuntungan dari subsidi lokal.
Tapi, gak berarti Hollywood ninggalin Amerika gitu aja. Banyak juga kok film yang masih syuting di tempat-tempat ikonik, seperti Georgia, New Jersey, dan New York, negara bagian yang ngasih insentif produksi besar.
Justru yang agak ngenes itu California, rumah aslinya Hollywood, yang ternyata kalah saing dalam hal subsidi.
Para bos ini berharap bisa yakinin Trump bahwa kalau tarif ini dipaksain, justru California yang paling kena dampaknya. Dan sebagai info aja, AS sebenarnya punya surplus perdagangan senilai 11 miliar dolar AS dari ekspor film! Jadi, sektor ini tuh lagi positif-positifnya, bro.
Siapa aja sih yang duduk bareng dalam rapat ini? Wah, ini kayak Avengers-nya industri film. Mereka adalah Donna Langley (Universal Pictures & NBCUniversal), Alan Bergman (Disney Entertainment), Brian Robbins (Paramount Global), Mike Hopkins (Amazon MGM Studios), Ravi Ahuja & Tom Rothman (Sony Pictures), David Zaslav & Michael De Luca (Warner Bros.) dan Ted Sarandos (Netflix).
Pertemuan ini juga lanjutan dari diskusi mereka awal minggu (5/5). Katanya sih Trump buka kemungkinan buat ketemu langsung dengan para bos studio. Tapi, sampai sekarang belum ada jadwal resmi yang dikunci.
Yang bikin para CEO ini makin galau adalah mereka belum tahu pasti apakah tarif ini cuma berlaku buat film layar lebar atau juga bakal kena ke serial TV dan konten streaming.
Belum lagi, kalau Trump pasang tarif, negara-negara lain juga bisa ikutan balas dendam dengan ngasih pajak atau tarif tambahan buat film Hollywood.
(dar/wes)