Deal Politik Donald Trump di Home Alone 2

Dalam wawancara terbarunya bareng San Francisco Chronicle, dikutip pada Jumat (18/4/2025), Columbus akhirnya buka suara soal kehadiran presiden AS itu dalam film Natal legendaris tersebut.
"Ini telah menjadi kutukan. Saya hanya berharap ini hilang," kata Columbus.
Baca juga: Terjawabnya Pertanyaan Lama dari Home Alone |
Bahkan dia menyiratkan, kalau dia nekat mau ngedit adegan itu sekarang. Tapi dia khawatir sama ancaman yang bakal menghampiri hidupnya kelak.
"Kalau saya potong, bisa-bisa saya dideportasi," kelakarnya.
Buat yang belum tahu, Donald Trump jadi cameo di film rilisan 1992 itu. Uniknya, kemunculan Trump di situ bukan hasil audisi, bukan juga ide kreatif.
Itu deal politik ala Hollywood: Trump ngasih izin pakai Hotel Plaza, yang saat itu dia miliki, asalkan dia dimasukin ke film. Tim produksi gak punya pilihan lain.
"Trump bilang, 'Satu-satunya cara kalian bisa pakai Plaza adalah kalau saya ada di film itu.' Dan orang-orang di lokasi bersorak saat dia muncul, jadi saya biarkan," kata Columbus.
Tapi sekarang, dengan segala kontroversi dan jejak digital Donald Trump, adegan itu terasa mengganjal buat sang kreator. Apalagi film ini tayang terus-terusan tiap Desember di berbagai negara.
Jadinya, setiap tahun Columbus harus kembali melihat cameo itu muter terus kayak lagu Mariah Carey saat Natal.
Yang menarik, cerita Columbus ini nyambung sama obrolan lebih besar soal campur tangan politik di dunia hiburan. Bahkan aktor Daryl Hannah, mantan bintang Splash, sempat mengungkap kalau suaminya, Neil Young, juga kena imbas politik.
Baca juga: Akhirnya Rumah di Home Alone Laku Rp 81 M |
Neil, yang punya dua kewarganegaraan (Kanada-AS), sempat khawatir gak bisa balik ke Amerika setelah manggung di Eropa, gara-gara kritik pedasnya ke pemerintahan Trump.
"Kami belum pernah lihat warga negara AS ditolak masuk, tapi siapa tahu? Itu bisa aja kejadian," ujar Hannah ke BBC.
(dar/nu2)