Sebut Warga China Suka Makan Gagak, Program TV Jepang Minta Maaf

Asep Syaifullah
|
detikPop
Ilustrasi remot TV, TV Digital, TV Analog, remote TV,
Foto: Kenny Gida
Jakarta - Program televisi populer Jepang, Monday Late Show, baru-baru ini dikecam karena segmen wawancara yang menyesatkan yang ditayangkan pada 24 Maret 2025.

Dalam episode tersebut, seorang wanita China terlihat menunjukkan foto-foto gagak kepada kru beserta keterangan seperti "Kalian hampir tidak akan pernah melihat gagak di Tiongkok", "Sangat sedikit karena semuanya telah dimakan" dan "Pada dasarnya orang-orang memasak dan memakannya".

Pembawa acara, kolumnis Jepang Matsuko Deluxe dan penyanyi Shingo Murakami, juga terlihat menertawakan pernyataannya.

Setelah acara tersebut ditayangkan, komentar wanita tersebut memicu diskusi hangat di media sosial China.

Cuplikan acara tersebut tersebar di dunia maya dengan banyak orang yang marah dan berkata, "Kami tidak pernah mendengar ada orang yang memakan gagak," dan menuduhnya sengaja mencemarkan nama baik negeri Tirai Bambu tersebut.

Wanita itu menjadi sasaran pelecehan daring dan doxxing hingga ia menggunakan media sosial untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di dalam reportasenya itu.

Ia menuduh acara itu melakukan penyuntingan yang jahat. Ia menceritakan bahwa kru bertanya kepadanya tentang hal-hal yang mengejutkannya setelah pergi ke Tokyo, yang mendorongnya untuk menjawab, "Tokyo memiliki lebih banyak burung gagak dan mereka sering merampas pakaian."

Ia kemudian menunjukkan foto-foto burung gagak di balkonnya kepada kru, sebelum mengatakan bahwa ia jarang melihat burung gagak di China atau negara lain.

Percakapan kemudian beralih ke topik lain, di mana ia menyebutkan bahwa di China, orang memakan burung merpati, dan bercanda bahwa mungkin alasan mengapa jumlah merpati di China lebih sedikit dibandingkan dengan Jepang adalah karena mereka semua telah dimakan.

Ketika ditanya apa yang biasanya dia makan di rumah, dia menjawab bahwa dia suka makan nabe (hot pot Jepang) karena praktis - tinggal masukkan bahan-bahannya dan masak.

Wanita itu mengungkapkan keterkejutan dan frustrasi atas bagaimana kata-katanya diambil di luar konteks dan diedit untuk dijadikan candaan.

Menanggapi unggahannya, Monday Late Show merilis permintaan maaf resmi pada 27 Maret, mengakui kesalahan mereka.

Mereka mengakui bahwa mereka sengaja menyunting wawancara tersebut untuk membuat narasi yang salah dan menyatakan bahwa "sebuah acara TV tidak boleh menoleransi perilaku seperti itu".

Mereka meminta maaf kepada narasumber dan audiens mereka, berjanji untuk meninjau secara menyeluruh proses produksi mereka untuk mencegah insiden seperti itu terjadi di masa mendatang.


(ass/nu2)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO