Jalin Sinergi dengan Kemenbud RI, PARFI Pastikan Jaminan Sosial ke Pekerja Film

Pingkan Anggraini
|
detikPop
PARFI 56
Foto: Pingkan Anggarini/ detikpop
Jakarta - Dalam rangka menyambut Hari Film Nasional ke-75 yang jatuh pada 30 Maret 2025, Kementerian Kebudayaan RI bersama PARFI 56 menyelenggarakan dialog interaktif.

Pertemuan itu bertempat di Gedung Museum Nasional beberapa waktu lalu. Acara ini turut dihadiri para insan perfilman, sineas, serta melibatkan BPJS Ketenagakerjaan.

Momen ini juga menjadi ajang bersilaturahmi, berdialog, serta mendiskusikan perkembangan perfilman Indonesia.

Menurut Marcella Zalianty selaku Ketua PARFI 56, sinergitas antara para aktor, asosiasi, dan pemerintah sangat diperlukan demi ekosistem perfilman yang sehat dan inovatif.

"Kami meyakini bahwa keberhasilan dalam mewujudkan visi ini membutuhkan sinergi erat antara aktor, asosiasi, pemerintah, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya," ujar Marcella Zalianty, dalam keterangan pers, Sabtu (29/3/2025).

"Untuk itu, kami menyampaikan apresiasi mendalam atas dukungan penuh pemerintah yang terus mendorong terciptanya ekosistem perfilman yang sehat dan inovatif, yang tetap mengakar pada nilai-nilai kebangsaan," sambungnya.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon bakal terus mendukung pertumbuhan industri film dengan berbagai langkah konkret. Di antaranya seperti penambahan layar bioskop, pelatihan, hingga pendanaan.

"Kita akan melakukan workshop-workshop ke depan supaya cerita-cerita kita yang banyak dari Sabang sampai Merauke, cerita kita sehari-hari bisa menjadi skenario film yang menarik mulai dari cerita sejarah, cerita legenda, cerita daerah, cerita rakyat belum lagi adaptasi dari berbagai novel, cerpen atau puisi," ujar Fadli Zon.

Dalam acara ini, PARFI 56 juga bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk memastikan para pekerja film mendapat perlindungan yang layak. Bahkan mayoritas anggota PARFI sudah terdaftar dalam program ini.

Marcella menambahkan PARFI terus berkomitmen untuk menyosialisasikan program BPJS Ketenagakerjaan kepada seluruh insan film di Indonesia termasuk para produser, rumah produksi, hingga asosiasi pekerja film. Hal ini menegaskan bahwa negara hadir untuk melindungi para pekerja film.

"Jadi pertanggungjawaban perlindungan ini tidak hanya kepada pelaku industri tetapi keluarga yang ditinggalkan apabila ada kecelakaan terjadi. Ke depannya kita akan sosialisasikan dan terus memastikan," tutur Marcella Zalianty.


(pig/tia)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO