Back In Action: Cameron Diaz Kembali Lagi

Sinopsis:

Matt (Jamie Foxx) dan Emily (Cameron Diaz) adalah sepasang agen CIA yang luar biasa canggih. Saking serasinya, mereka bahkan bisa berkomunikasi tanpa membuka mulut.

Itu sebabnya ketika Emily menemukan dirinya hamil, Matt bisa langsung dengan mudah mengatakan bahwa mereka akan
memulai hidup baru untuk memasuki babak anyar dalam hidup mereka.

Selamat tinggal spionase, selamat datang rumah tangga. Tapi tentu saja, sekeren apa pun orang tua, anak-anak remaja tidak akan menganggap apa yang orang tua mereka lakukan itu keren.

Alice (McKenna Roberts), putri sulung mereka dan Leo (Rylan Jackson), putra bungsu mereka, menganggap Matt dan Emily adalah boomer yang sudah jadul.

Alice ingin nongkrong dengan teman-temannya. Leo terobsesi dengan barang-barang canggih. Matt dan Emily sementara itu ingin sekali hadir dalam kehidupan anaknya dengan berbagai cara. Drama rumah tangga ini kemudian memasuki babak baru ketika Matt dan Emily tidak sengaja viral di internet yang memicu penjahat-penjahat zaman dulu menemukan dimana mereka berada.

Cuplikan adegan dalam film Back In Action. Foto: Dok. Netflix

Datanglah mantan rekan kerja mereka, Chuck (Kyle Chandler), untuk memperingatkan soal ini. Setelah adegan tembak-tembakan yang menghebohkan, Matt dan Emily beserta anak-anaknya tidak memiliki pilihan lain selain pergi ke London untuk mencegah si penjahat mendapatkan benda berbahaya yang akan mengancam kedamaian umat manusia.

Review:

Back In Action adalah jenis film yang kamu sudah melihat berbagai bentuknya beberapa kali. Tidak ada yang baru dalam film yang ditulis oleh Seth Gordon dan Brendan O'Brien ini.

Dari karakter orang tua yang masih terjebak dengan masa lalu (mereka nyanyi lagu hiphop yang hits tahun 90-an), remaja yang tidak ingin dikekang, benda berbahaya yang bisa mengontrol apapun dan menjadi incaran semua penjahat sampai sekumpulan one-liner yang diharapkan akan membuat penonton tertawa.

Set pieces-nya pun tidak ada kebaruan sama sekali. Tapi satu hal yang membedakan Back In Action dengan film-film lain adalah fakta bahwa ini adalah film di mana seorang Cameron Diaz kembali dari pensiunnya setelah sepuluh tahun pensiun.

Kali terakhir Diaz hadir di layar adalah ketika ia tampil di adaptasi Annie yang cukup buruk itu. Dalam Back In Action, Diaz menunjukkan bahwa ada alasan kenapa dia menjadi salah satu bintang yang tak tergantikan.

Bahkan dengan skrip dan dialog yang generik, ia tetap bisa membuat film ini terasa agak lebih spesial daripada film-film original Netflix yang agak terlupakan. Tidak hanya Diaz memiliki chemistry yang sangat baik dengan Foxx, ia tahu bagaimana mengeksekusi adegan aksi menjadi menarik.

Cuplikan adegan dalam film Back In Action. Foto: Dok. Netflix

Selain Foxx dan Diaz, Back In Action diwarnai dengan berbagai aktor terkenal lain untuk meramaikan suasana. Glenn Close mendapatkan kesempatan untuk menjadi ibu-ibu judes yang punya pacar berondong yang dimainkan oleh Jamie Demetriou.

Meskipun jokes yang disampaikan mungkin tidak selucu yang dimaksudkan tapi setidaknya mereka memiliki fungsi yang jelas. Andrew Scott yang memerankan Baron, seorang agen MI6, justru terjebak dalam peran yang monoton.

Cuplikan adegan dalam film Back In Action. Foto: Dok. Netflix

Dengan jokes yang cukupan dan adegan aksi yang bisa dimaafkan, Back In Action akhirnya menjadi film original yang cukup menyenangkan untuk ditonton. Meskipun ceritanya sangat bisa ditebak dan kejutan-kejutannya bisa diprediksi, film ini agak sedikit lebih bersinar jika dibandingkan dengan kebanyakan film rilisan streaming.

Dan salah satu faktor yang membuat Back In Action bersinar adalah kehadiran Cameron Diaz yang menyegarkan. Semoga setelah film ini, Diaz semakin sering mewarnai layar bioskop kembali.