Florence Pugh Kapok Main Film Horor
Florence Pugh mengungkapkan seberapa jauh ia akan berusaha untuk berempati dengan karakter-karakternya. Hal ini terlihat dalam film-film seperti Oppenheimer, We Live in Time, Little Women, dan terutama Midsommar, di mana ia mengambil hikmah dari emosi negatif yang sangat dalam.
Dalam sebuah episode podcast Reign with Josh Smith, Pugh mengatakan bahwa ia memprioritaskan ketenangan hatinya saat memerankan karakter yang serius, tetapi ia belum "menemukan" cara melakukannya dengan tepat.
"Saya rasa saya tidak akan mampu melakukan ini tanpa benar-benar mendalaminya dan menempatkan diri saya dalam semua karakter yang pernah saya perankan. Selalu ada bagian dari diri saya," tuturnya.
Florence Pugh mengatakan sangat sulit untuk pulih dari Midsommar. Dia berperan sebagai penyintas yang rapuh dan trauma sepanjang film, yang mengupas tema-tema berat seperti pengkhianatan, manipulasi emosional, penyalahgunaan zat, dan menyakiti diri sendiri.
Cuplikan adegan di film Midsommar. Foto: Istimewa |
Karakter Pugh, Dani, adalah korban dari berbagai situasi hingga akhir yang mengejutkan, di mana dia mendapatkan kembali kebebasannya dan menemukan katarsis.
"Ada beberapa peran di mana saya terlalu banyak memberi dan saya menjadi hancur untuk waktu yang lama setelahnya," jelas Pugh.
"Seperti ketika saya bermain di Midsommar, saya benar-benar merasa seperti menyiksa diri sendiri di ruang yang ku ciptakan sendiri."
Dalam film Midsommar, ketegangan memuncak dengan adegan Dani yang hancur di babak terakhir, yang mengungkap bagaimana kultus Swedia fiktif itu menghadapi kesedihan; Pugh mengatakan dia merana bersama para aktor yang berduka lama setelah kamera berhenti merekam.
Baca juga: 5 Sekuel Film dengan Biaya Termahal di 2025 |
"Saya ingat pengambilan gambar pertama begitu lama, jauh lebih lama daripada yang ditampilkan dalam film yang kalian semua tonton," katanya dilansir dari IndieWire.
"Ketika (sutradara) Ari (Aster) berkata cut, kami semua berpelukan dan saling menancapkan kuku di telapak tangan dan menangis. Terisak-isak. Terengah-engah. Saya ingat sangat sulit untuk berhenti... Sungguh, para wanita ini membuat adegan ini menjadi mungkin. Sungguh MENGERIKAN."
Midsommar berhasil menjadi salah satu film horor terbaik dan juga karya mencekam dari Ari Aster bersama dengan Hereditary.
(ass/dar)












































