.webp)
Daddio: Sepanjang Film Cuma di Taksi, Kedip Dikit Serunya Hilang
Sebagian orang lebih suka melewati perjalanan dalam keheningan, bahkan menganggap kesendirian itu adalah privilege.
Tapi Daddio itu ngasih alasan yang kuat banget buat meninggalkan kebiasaan itu. Bagaimana cara si sopir bernama Clark yang diperankan Sean Pen buat tetap menjaga ritme obrolan dengan penumpangnya, Girlie yang diperankan Dakota Johnson.
Premis film garapan penulis dan sutradara Christy Hall ini sederhana banget. Dia mengangkat percakapan seorang wanita dan sopir taksi selama satu setengah jam. Ngasih cerita buat kamu yang makin kehilangan kemewahan berdialog.
Obrolan mereka dimulai soal tip yang makin minim buat sopir taksi, hingga soal teknologi yang gak bisa ditahan perkembangannya. Membuat Clark harus terus berlari buat mengejarnya.
Girlie naik taksi dari JFK dan bersiap untuk perjalanan panjang ke Midtown. Jelas terlihat ada sesuatu dalam pikirannya. Matanya terus beralih ke ponsel, yang sesekali diambil buat membaca pesan dari kekasihnya yang lama-lama makin provokatif.
Clark yang jujur dan terbuka, mulai berbicara dengannya. Alih-alih menepis dengan jawaban-jawaban yang meremehkan, Girlie pun mengikuti alur perbincangan itu.
Clark adalah pria yang banyak bicara dengan pendapatnya soal segala hal. Dia ingin tahu, gak cuma tentang Girlie, tapi juga segalanya.
"Saya hanya orang yang memperhatikan," katanya.
Kayak gak ada yang bisa lolos darinya. Clark juga autentik hingga membuatnya terasa hangat, sikapnya itu terlalu dekat dengan tulang buat dikacangin.
Girlie pada awalnya mungkin kayak gadis yang tampak lagi sedih, mencari jalan keluar buat masalahnya. Tapi ketika dialog-dialog itu makin berkembang, tampak ada sesuatu dari dirinya yang gak disangka-sangka.
Meski dialog mungkin bisa berbohong, tapi wajah mengungkapkan kebenaran. Berbagai ekspresi dari Dakota Johnson yang dipotret begitu dekat, bahkan kadang-kadang cuma bagian mata saja, sudah banyak berbicara tentang isi hatinya.
Begitu pun sebaliknya, Sean Penn juga kayak menyimpan sejuta cerita yang tampak dari wajah hingga jari-jari tangannya yang mengetuk-ngetuk kemudi seolah jadi metronome dalam perbincangan itu. Ketika percakapan berubah jadi provokatif, berkediplah lalu kamu akan melewatkan keseruannya.
(nu2/dar)
