Joker 2 Lebih Buruk dari Morbius dan Madame Web

Asep Syaifullah
|
detikPop
Cuplikan adegan dalam film Joker: Folie a Deux.
Cuplikan adegan Joker: Folie a Deux. Dok. Warner Bros
Jakarta - Todd Phillips dan Joker pernah bertengger di puncaknya dengan beragam prestasi yang mereka ukir. Secara kritik maupun finansial dibuktikan kala itu bahkan sampai menjadi film bergenre dewasa paling laris sepanjang masa sebelum akhirnya ditumbangkan Deadpool & Wolverine.

Melanjutkan kisah Arthur Fleck (Joaquin Phoenix) yang kini bertemu dengan Lee Quinzel (Lady Gaga) tentunya mendatangkan ekspektasi tinggi dari para fans yang puas di film sebelumnya. Namun, penantian bertahun-tahun itu ternyata malah mendatangkan kekecewaan, khususnya bagi penikmat komik DC.

Beragam review muncul setelah film itu ditayangkan di Venice Film Festival, hingga akhirnya bisa disaksikan oleh masyarakat di bioskop pada awal bulan ini. Sayangnya para netizen malah memberikan review negatif di media sosial. Bahkan di Rotten Tomatoes, mereka hanya dapat 33 persen saja dari 2500 akun yang me-reviewnya.

Berita buruknya, review ini berdampak pada pembelian tiket mereka dan kini mereka kembali mengukir rekor, sayangnya bukan dalam hal baik. Dilansir dari The Hollywood Reporter, Joker: Folie a Deux menjadi film Hollywood yang diangkat dari komik pertama yang mendapatkan skor D dari CinemaScore pada penayangan perdananya. Berbanding jauh dengan film pendahulunya yang mendapatkan B+.

Skor D itu membuatnya setara dengan film horor Russell Crowe yang peringkatnya sangat buruk, The Exorcism, yang merupakan satu-satunya film era pasca-pandemi yang mendapat skor seburuk D.

Bahkan Megalopolis milik Francis Ford Coppola yang sangat memecah belah penikmat film berhasil mendapatkan skor lebih tinggi dengan nilai D+. Dengan skor D, Joker 2 adalah film dari komik dengan ulasan paling buruk sepanjang masa, bahkan tertinggal dari Batman & Robin, Morbius, dan Madame Web yang banyak dihujat, yang semuanya memperoleh C+.

Sebelumnya dalam sebuah wawancara, President of Domestic Distribution Warner Bros, yakni Jeff Goldstein mengatakan apa alasan dari musibah yang menimpa film unggulan mereka itu.

Dan dengan mudahnya ia melemparkan kesalahan itu pada Lady Gaga yang berperan sebagai Harley Quinn atau Lee Quinzel.

Ia mengakui bahwa film tersebut gagal memenuhi potensi box office yang diharapkan oleh studio - sesuatu yang sangat sulit untuk dicoba dan disangkal - Goldstein mencatat bahwa dia merasakan yang membuat film pertama sukses besar rata-rata penonton pria dan mereka sulit untuk terhubung dengan pandangan Gaga tentang Harley Quinn di film ini.

"Film ini tak berhasil diterima oleh penonton sesuai dengan apa yang kita inginkan," ungkapnya dalam wawancara bersama Wall Street Journal.

Padahal jika kita melihat penampilan Lady Gaga di sini sebenarnya tampil cukup baik. Bahkan ada beberapa kritikus yang memuji penampilannya di sana dengan memberikan hal baru dari karakter itu, meski tetap saja mereka tak menyukai filmnya secara keseluruhan.

Namun, jika Goldstein benar, dan sesuatu tentang Harleen Quinzel alias Lee yang Gaga bawakan tidak sesuai dengan apa yang dicari penonton, maka mungkin mereka lebih menyukai sosok yang lebih komikal dibandingkan dengan drama seperti yang dihadirkan Gaga di sana.


(ass/pus)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO